Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Ambles, Jalan Bandung di Kota Malang Bisa Dilewati

Kompas.com, 10 Desember 2023, 16:17 WIB
Nugraha Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jalan Bandung, Kota Malang, atau tepatnya berada di depan TK, SD, dan SMP Sang Timur sudah bisa dilewati kendaraan bermotor pada Minggu (10/12/2023).

Meski begitu, area yang masih dalam perbaikan, diberi pembatas untuk menunggu keringnya cor.

Sebelumnya, sebagian area jalan tersebut ambles dengan kedalaman 5 meter dan lebar 1,5 meter. Akibatnya dilakukan penutupan Jalan Bandung dengan pertimbangan keamanan dan keselamatan masyarakat.

Baca juga: Tanah Bergerak Terjang Sukabumi, 5 Rumah Rusak dan Jalan Ambles

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Dandung Julhardjanto mengatakan, pembukaan Jalan Bandung telah dilakukan Sabtu (9/12/2023) sekitar pukul 00.00 WIB dengan pertimbangan sudah aman.

"Jadi biar untuk kelancaran lalu lintas juga, karena itu arus yang sibuk juga, cuma ini masih dikasih pengaman di lokasi karena menunggu kering," tutur Dandung, Minggu (10/12/2023).

Baca juga: Jalan Ambles di Batam, Butuh Waktu 1 Minggu untuk Perbaikan

Pihaknya telah mengerjakan perbaikan jalan hingga tahap pengecoran. Saat ini tinggal menunggu kering atau pengerasan.

Sebelumnya, pengerjaan dilakukan dengan memberi box culvert, kemudian pengecoran dalam, pengurukan, pemadatan, dan pengecoran atas.

Rencananya, pengaspalan akan dilakukan Senin (11/12/2023) malam.

"Nanti kalau itu sudah matang, baru kita lakukan pengaspalan. Ini kita sedang mempersiapkan, kalau memang nanti materialnya ada, nanti Senin malam itu sudah kita aspal, cuma ini kita masih lihat stok aspal," katanya.

Meski belum diaspal, nantinya kendaraan bermotor diperbolehkan melewati area jalan yang sebelumnya ambles. 

"Sudah, Senin akan kita buka nanti, jadi sudah bisa dilindas, dilewatilah, nanti," katanya.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur untuk mengecek saluran irigasi. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya jalan ambles di titik lainnya atau sekitar lokasi tersebut.

"Kita koordinasikan dengan provinsi, itu kewenangan irigasi dinas provinsi, dinas sumber daya air," katanya.

Sebelumnya diberitakan, jalan ambles terjadi di Jalan Bandung, Kota Malang atau depan Sekolah TK, SD, dan SMP Sang Timur, Kamis (7/12/2023).

Di sekitar lokasi kejadian dilakukan penutupan jalan dan perbaikan. 

Jalan ambles itu awalnya dari permukaan aspal memiliki lebar sekitar 1,5 meter dan kedalaman 5 meter. Namun, ketika dilihat ke dalam memiliki luas lubang sekitar 4 meter.

Alat berat berupa ekskavator diturunkan oleh Pemkot Malang untuk penanganan awal. Peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba sekitar pukul 12.30 WIB.

DPUPRPKP Kota Malang Dandung Julhardjanto mengatakan, pihaknya sebelumnya telah melakukan pengecekan terjadinya jalan ambles tersebut.

Penyebab jalan ambles tersebut karena adanya gorong-gorong lama atau saluran irigasi peninggalan Belanda yang sudah tidak mampu menahan beban berat lagi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau