Sugiarto pun membenarkan bahwa jalan yang dilalui mobil minibus itu benar menuju Kecamatan Klakah.
Bahkan, ia sempat memberitahu sang sopir bahwa setelah melewati rel kereta api ini ada pertigaan belok kiri.
Sebagai informasi, ruas jalan yang dilalui minibus itu merupakan jalur alternatif penghubung antardesa.
Jalan ini biasanya dilewati para pengendara untuk menghindari macet di ruas jalan utama Klakah - Ranuyoso.
"Mobilnya berhenti saya datangi dia tanya ini apa benar ke Klakah dan Surabaya saya bilang benar lurus saja nanti ada pertigaan yang ada papan namanya belok kiri," kata Sugiarto di rumahnya, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Jadi Korban Kecelakaan Kereta Api di Lumajang buat Soekarnoto Pensiun Lebih Awal...
Usai mendapat jawaban, sang sopir langsung memacu kendaraannya menuju Surabaya.
Namun, kata Sugiarto, kendaraan tersebut memang tampak berat saat meninggalkan rumahnya.
"Memang agak berat tarikannya, tapi langsung saja. Paling dia cuman bingung jalannya benar atau tidak," lanjutnya.
Baca juga: Fakta Baru Kecelakaan KA Vs Minibus di Lumajang, EWS Tak Berfungsi
Sesaat setelah mobil itu meninggalkannya, Sugiarto lantas memasukkan sepeda motornya ke garasi. Saat itu tiba-tiba terdengar suara benturan yang cukup keras.
"Saya masukkan motor memang kelihatan ada kereta, baru saja saya parkir langsung dengar suara tabrakan itu," terang Sugiarto.
Sugiarto mengaku tidak mengetahui berapa jumlah penumpang dalam minibus saat mengalami kecelakaan.
Pasalnya, saat mobil itu berhenti di depan rumahnya, semua kaca tertutup. Diduga, semua penumpang sedang tidur.
"Enggak tahu berapa karena tutupan semua. Yang kelihatan hanya sopir. Paling tidur kan malam itu," ungkapnya.
Akibat kecelakaan ini, 11 orang dinyatakan tewas di lokasi kejadian. Sedangkan, 4 lainnya mengalami luka berat.
Saat ini, semua korban meninggal dunia telah dibawa pulang oleh keluarganya untuk dimakamkan.