CA memiliki 2 anjing dan satu yang baru saja mati. Selain itu, CA juga memelihara delapan kucing ras.
"Cita-citanya memang pingin jadi dokter hewan yang sukses," jelasnya.
Gunawan mengaku sempat menyarankan agar CA mengembangkan ilmunya di dunia industri seperti membuat makanan ternak dan kandang.
Baca juga: Hasil Autopsi Mahasiswi Unair Tewas di Dalam Mobil Belum Keluar, Visum Tak Ada Bekas Kekerasan
Gunawan membenarkan bila putrinya meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.
"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," jelasnya mengatakan.
Ia mengatakan salah surat ditujukan CA ke ibunya.
"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," ungkapnya.
Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.
"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.
Namun Gunawan mengakui anaknya merupakan tipe anak pendiam dan kalau bicara secukupnya. CA adalah anak kedua dari tiga bersaudara.
"Ini anak yang paling saya sayangi. Paling nurut dan bukan jiwa pemberontak. Kalau diajak bicara menerima dengan baik dan dijalankan," tuturnya.
Baca juga: Keluarga Mahasiswi FKH Unair Sebut Telah Pastikan Tulisan Tangan pada Surat Wasiat
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair Prof. Dr, Murni Lamid mengungkapkan, CA ialah mahasiswi Fakultas Kedokteran Hewan angkatan 2019.
Menurut Murni, CA merupakan asisten dosen mata kuliah patologi yang akan menjalani koasistensi. "
"Ini (kabar kematian CA) berita yang mendadak. Kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali," kata Murni, ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (6/11/2023).
Mahasiswi tersebut dikenal baik oleh sejumlah dosen di FKH. Menurut Murni, CA yang tergabung dalam kelompok 41, saat ini tengah menjalani program pendidikan dokter hewan, koasistensi di divisi parasitologi.