Dengan banyaknya artefak dan berbagai peninggalan arkeologis yang ditemukan, pusat Kerajaan Majapahit diyakini berada di wilayah Kabupaten Mojokerto, khususnya di sebagian besar wilayah Trowulan.
Baca juga: Jika Pasukan Mongol Tidak ke Jawa, Mungkin Majapahit Tidak Pernah Ada
Sekretaris Ditjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Fitra Arda, mengatakan, era Majapahit pada masa klasik menandai ideologi politik baru untuk mengikat teritori Nusantara dalam satu kesatuan pemerintahan (kerajaan).
Ideologi kesatuan pada imperium Majapahit merupakan jiwa dari konstelasi politik pemerintahan bertajuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang lahir di masa modern Nusantara.
Dia menjelaskan, Opera Majapahit: Gayatri Sri Rajapatni menjadi bagian penting dalam menguatkan identitas serta menjaga nilai-nilai keluhuran budaya Majapahit melalui aktualisasi pentas atau ekspresi seni budaya dengan mengangkat salah satu tokoh penting Majapahit, Rajapatni Gayatri.
Pementasan Opera Gayatri di tanah kelahirannya, diharapkan bisa menginspirasi masyarakat dalam berbagai upaya pelestarian budaya untuk mewujudkan ketahanan budaya.
"Ini salah satu bentuk mengaktualkan tokoh-tokoh masa lalu yang sebetulnya sangat menginspirasi kita semuanya, melalui langkah-langkah atau dalam bentuk kekinian,” kata Fitra Arda, di Trowulan, Mojokerto, Sabtu.
Baca juga: Isi Prasasti Kedengan Peninggalan Kerajaan Majapahit
Dia menjelaskan, Opera Gayatri merupakan bagian dari kegiatan peringatan hari Majapahit bertajuk Gaung Sakala Bhumi Majapahit “Merawat Peradaban Majapahit” 2023.
“Jadi Gaung Sangkala Majapahit ini bukan sekadar memperingati, tapi momentum bagi kita membangun dan membangkitkan keterikatan pada siapapun dengan peninggalan-peninggalan Majapahit. Ini sebagai upaya mewujudkan ketahahanan budaya,” ujar Fitra Arda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.