Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Ikon Kota Surabaya, Ada Tugu Pahlawan dan Rujak Cingur

Kompas.com, 9 Oktober 2023, 17:14 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Kota Surabaya adalah ibu kota Provinsi Jawa Timur dan menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan.

Wisatawan yang berkunjung ke Kota Surabaya tentunya akan tertarik menikmati berbagai tempat dan kuliner khas di kota ini.

Baca juga: 10 Oleh-oleh Khas Surabaya yang Tahan Lama, Tidak Hanya Lapis dan Spikoe

Hal ini tentunya karena wisatawan ingin menikmati daya tarik Kota Surabaya ini tidak bisa didapatkan di kota-kota lainnya.

Menjadi magnet yang menarik kunjungan wisatawan, berikut adalah sederet bangunan, dan kuliner khas yang menjadi ikon Kota Surabaya.

Baca juga: Penyebab Pertempuran Surabaya 10 November 1945

1. Tugu Pahlawan

Tugu Pahlawan adalah monumen yang didirikan untuk mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Tugu Pahlawan didirikan pada tanggal 10 November 1951 dan diresmikan pada tanggal 10 November 1952 oleh Presiden RI, Ir. Soekarno.

Bentuk bangunan tugu berbentuk seperti paku terbalik ini memiliki tinggi 41,15 meter atau setara dengan 45 yard.

Tubuh monumen berbentuk lengkungan (canalures) sebanyak 10 lengkungan dan terbagi menjadi 11 ruas.

Angka-angka tersebut mewakili tanggal 10, bulan 11, dan tahun 1945 yang bertepatan dengan peristiwa puncak Pertempuran Surabaya.

Baca juga: Insiden Hotel Yamato: Penyebab, Kronologi, Dampak, dan Tokoh

2. Patung Suro dan Boyo

Patung Suro dan Boyo adalah ikon Kota Surabaya karena berkaitan dengan Legenda Suro dan Boyo.

Terdapat tiga Patung Suro dan Boyo yaitu di Taman Suroboyo, Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan Skate Park Jalan Gubeng Surabaya.

Patung Suro dan Boyo di Taman Suroboyo dibangun setinggi 25,6 meter, dengan tinggi dudukan patung 5 meter dan diameter 15 meter.

Lokasi Patung Suro dan Boyo yang kawasan pesisir utara Kecamatan Bulak, Kota Surabaya tersebut membuatnya tidak hanya bisa dilihat dari darat saja, namun juga bisa dari arah laut.

Peresmian patung ini dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjelang peringatan HUT ke-726 Surabaya pada 31 Mei 2019.

3. Monumen Jalesveva Jayamahe

Monumen Jalesveva Jayamahe atau Monumen Monjaya adalah monumen yang terletak Dermaga Ujung, Kota Surabaya.

Kata Jalesveva Jayamahe itu sendiri merupakan semboyan dari TNI-AL yang memiliki arti di laut kita jaya.

Monumen karya I Nyoman Nuarta ini berbentuk Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas Upacara (PDU) lengkap dengan pedang kehormatan yang tengah berdiri menatap ke arah laut.

Ketinggian keseluruhan bangunan Monumen Jalesveva Jayamahe mencapai 60 meter, dengan patung setinggi 31 meter yang berdiri diatas bangunan gedung setinggi 29 meter.

4. Monumen Bambu Runcing

Monumen Bambu Runcing adalah ikon Kota Surabaya yang terletak di Jalan Panglima Sudirman.

Monumen yang sudah ada sejak tahun 1981 ini terdiri dari 5 pilar yang berbentuk bambu runcing dengan tinggi yang tidak sama.

Monumen yang kerap mengeluarkan air mancur ini dikelilingi oleh taman kecil yang penuh dengan beragam tanaman hias.

5. Jembatan Merah

Jembatan Merah adalah landmark bersejarah di Kota Surabaya yang dibangun di era Gubernur Jenderal Daendels yang menjadi saksi Pertempuran 10 November.

Jembatan ini membentang di atas Kali Mas dan menghubungkan Jalan Rajawali dan Jalan Kembang Jepun.

Asal nama jembatan ini terkait dengan sebutannya pada masa lalu yaitu Roode Brug yang dalam bahasa Belanda berarti Jembatan Merah.

Sejak dulu hingga saat ini, warna Jembatan Merah tidak berubah yang membedakannya dengan jembatan lain yang membentang di atas Kali Mas.

6. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit adalah bangunan bersejarah di Jalan Tunjungan, Kota Surabaya yang dulu bernama Hotel Oranje.

Hotel Oranje dibangun pertama kali tahun 1910 di bawah kepemilikan Lucas Martin Sarkies asal Armenia.

Bangunan yang pernah menjadi hotel mewah pada masanya ini dirancang oleh pria berkebangsaan Inggris yang bernama James Apfrey yang menghabiskan dana hingga 500.000 guilders

Pada masa pendudukan Jepang, Hotel Oranje kemudian berganti nama menjadi Hotel Yamato.

Di tempat ini pula terjadi Insiden Hotel Yamato juga terkait dengan sejarah peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Insiden ini terjadi kala arek-arek Surabaya menggeruduk Hotel Yamato untuk menurunkan bendera merah putih biru milik Belanda, dan merobek warna biru sehingga menyisakan kain merah dan putihnya saja.

7. Rujak Cingur

Selain tempat bersejarah, ikon Kota Surabaya adalah sajian kuliner yaitu rujak cingur.

Bagi wisatawan, belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Surabaya tanpa mencoba kuliner rujak yang khas dengan isian cingur ini.

Cingur adalah bagian bibir atas atau moncong sapi yang direbus dan dipotong-potong untuk dicampurkan ke dalam hidangan rujak.

Rujak cingur yang asli biasanya terdiri dari potongan cingur yang dicampur irisan beberapa buah dan aneka sayuran dan disiran dengan bumbu rujak.

8. Sate Klopo

Selain rujak cingur, ada juga sate klopo khas Surabaya yang merupakan sajian sate daging sapi dan lemak yang dibungkus dengan bumbu olahan kelapa lalu dibakar.

Campuran kelapa membuatnya memiliki rasa dan aroma yang unik.

Biasanya sate klopo akan disajikan bersama lontong ataupun nasi.

Salah satu warung sate klopo yang terkenal adalah Sate Klopo Ondomohen yang berada di Jalan Wali Kota Mustajab.

Sumber:
kominfo.jatimprov.go.id  
rafihydar.it.student.pens.ac.id  
warisanbudaya.kemdikbud.go.id  
makassar.antaranews.com  
pesonaindonesia.kompas.com  
surabaya.kompas.com (Rachmawati)
surabaya.kompas.com  
travel.kompas.com (Ulfa Arieza)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau