Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Hotel Yamato: Penyebab, Kronologi, Dampak, dan Tokoh

Kompas.com - 03/09/2023, 22:27 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Insiden Hotel Yamato yang disebut juga sebagai Peristiwa Tunjungan merupakan sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di Surabaya pada 19 September 1945.

Peristiwa ini terjadi pada masa Revolusi Kemerdekaan atau setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan di tahun 1945. Saat itu, Sekutu dan Belanda kembali datang ke Indonesia dan mendarat di Surabaya.

Baca juga: 6 Fakta Terkini Hotel Yamato Surabaya, Titik Sejarah Hari Pahlawan

Selain itu, insiden ini juga terkait dengan perang yang meletus di Surabaya pada 10 November 1945 yang dikenal sebagai Pertempuran Surabaya.

Seperti diketahui, pertempuran 10 November 1945 di Surabaya  dikenal sebagai  pertempuran paling menegangkan yang menunjukkan semangat patriotisme yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Baca juga: Mengapa Insiden Bendera di Hotel Yamato Disebut Peristiwa Tunjungan?

Penyebab Insiden Hotel Yamato

Insiden Hotel Yamato adalah tindakan heroik yang dipicu oleh kemarahan rakyat Surabaya atas tindakan provokatif yang dilakukan oleh pihak Belanda.

Saat itu, sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr.W.V.Ch. Ploegman mengibarkan yang berwarna merah, putih, dan biru di tiang bendera Hotel Yamato, yang berada di Jalan Tunjungan 65, Surabaya.

Pengibaran bendera Belanda dilakukan tanpa adanya persetujuan dari Pemerintah Republik Indonesia di kota Surabaya.

Baca juga: Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Kronologi Insiden Hotel Yamato

Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dibacakan di tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia mengeluarkan maklumat mengenai penetapan pengibaran terus menerus bendera nasional Sang Saka Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia.

Sesuai maklumat yang dikeluarkan pada tanggal 31 Agustus 1945 itu maka pengibaran bendera Merah Putih segera dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Kota Surabaya.

Namun seiring masuknya pasukan Inggris dan Belanda ke Kota Surabaya, kondisi keamanan di wilayah ini semakin tidak kondusif.

Pada 18 September 1945, para Sekutu dan Belanda dari Allief Forces Netherlands East Indies (AFNEI) menjejakkan kakinya di Surabaya.

Mereka ditempatkan di Hotel Yamato,  yang dijadikan sebagai markas Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees atau Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran.

Hingga pada 19 September 1945, sekelompok orang Belanda yang dipimpin oleh Mr.W.V.Ch. Ploegman dengan sengaja mengibarkan yang berwarna merah, putih, dan biru di tiang bendera Hotel Yamato, Surabaya.

Tindakan provokatif tersebut kemudian membuat seorang perwakilan Indonesia yaitu Residen Soedirman mendatangi Hotel Yamato tempat mereka mengibarkan bendera tersebut.

Residen Soedirman berusaha untuk bisa bertemu dan berdiskusi dengan pimpinan sekutu yaitu Ploegman agar bendera tersebut dapat diturunkan agar tidak memicu terjadinya keributan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Pengangkut Sampah di Kota Malang Jadi Korban Tabrak Lari

Surabaya
299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

299 Calon Jemaah Haji Asal Situbondo Batal Berangkat Tahun Ini karena Tak Lunasi BPIH

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek 'Guru Tugas'

Polda Jatim Tangkap 3 Orang Pembuat Film Pendek "Guru Tugas"

Surabaya
Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Dikirimi Video Syur Istri Bersama PIL, Pria Asal Surabaya Lapor Polisi

Surabaya
Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Mendaftar Haji sejak Kelas 3 SD, Ini Cerita Calon Haji Termuda asal Ponorogo

Surabaya
Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Subandi Gantikan Gus Muhdlor hingga Pelantikan Bupati Sidoarjo Hasil Pilkada 2024

Surabaya
Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Gantikan Gus Muhdlor, Plt Bupati Sidoarjo Akan Evaluasi Kebijakan

Surabaya
Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Pria di Bojonegoro Dibacok Teman Wanitanya di Penginapan

Surabaya
Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Ada 8 Kecelakaan KA dan Kendaraan di Daop 9 Jember Selama Januari-Mei 2024

Surabaya
Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, Subandi Mengaku Prihatin dengan Kasus Korupsi di Lingkungan Pemkab

Surabaya
Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Kasus Korupsi Dana Aspirasi DPRD Madiun, Jaksa Periksa Sekretaris Dewan

Surabaya
Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Cerita Davin, Istrinya Meninggal Dunia Usai Cabut Gigi di Klinik Ngawi

Surabaya
Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Sumenep Darurat DBD, RSUD Sudah Rawat 224 Pasien yang Mayoritas Anak-anak

Surabaya
Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Penipuan Investasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com