Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjol Ilegal Sasar Korban Pelajar SMA di Wilayah Malang

Kompas.com - 07/10/2023, 11:46 WIB
Nugraha Perdana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kantor OJK Malang terus mengedukasi dan literasi tentang pinjaman online atau pinjol ilegal kepada para pelajar SMA sederajat. Sebab, saat ini pinjol ilegal juga marak dengan menyasar para pelajar berseragam putih abu-abu itu.

Kepala Kantor OJK Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan, pihaknya telah memprediksi bahwa pelajar SMA berpotensi menjadi korban pinjol ilegal sejak beberapa tahun lalu. Sejauh ini, Kantor OJK Malang telah menerima dua laporan pelajar SMA yang terjerat pinjol ilegal.

Namun, dia mensinyalir bahwa kejadian serupa melebihi dari jumlah aduan yang masuk.

Baca juga: Perbedaan Bunga Pinjol Produktif dan Konsumtif

"Ada dua laporan yang masuk, tetapi kami mensinyalir lebih banyak, karena orangtua malu juga melaporkan itu, tapi kami berusaha proaktif," kata Sugiarto saat dihubungi pada Sabtu (7/10/2023).

Aduan yang ada diterima langsung dari orangtua pelajar. Kedua pelajar SMA tersebut melakukan pinjol ilegal sekitar Rp 800.000 dan Rp 1,2 juta. Mereka menggunakan uang pinjol ilegal untuk hal-hal konsumtif.

"Rata-rata mereka (pelajar SMA) konsumtif, beli barang, ada yang ingin membeli sepatu, dan lainnya. Selain aduan yang masuk ke kami, terkait pinjol juga media massa seperti radio seringkali hampir setiap bulannya ada saja menerima aduan seperti itu yang kemudian dilaporkan ke kami," katanya.

Kantor OJK Malang sepanjang tahun ini menerima total 146 pengaduan terkait pinjol dan investasi ilegal. Dari jumlah tersebut, sebesar 21,94 persen terkait penipuan dan 20 persen terkait konsultasi. Pengaduan yang ada diterima sampai akhir September 2023.

Pihaknya juga telah melakukan 63 kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 20.479 peserta hingga 30 September 2023. Kegiatan secara masif dilakukan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat di wilayah kerja Kantor OJK Malang.

"Kami juga lakukan evaluasi dengan memberikan pre dan post test kepada peserta untuk melihat efektivitas dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi, jadi tidak hanya sekedar sosialisasi dan edukasi saja," katanya.

Baca juga: Sejarah Penetapan Bunga Pinjol

Kantor OJK Malang sejauh ini sudah mengedukasi dan literasi bahaya pinjol ilegal ke sekitar 50 persen dari SMA yang ada di Kota Malang. Menurutnya, para pelajar SMA dapat menjadi potensi sasaran pinjol ilegal karena memiliki KTP.

"Kenapa kami masuk SMA untuk urusan pinjol, karena yang punya KTP para pelajar SMA, usia 17 tahun, syarat pinjol punya KTP," katanya.

Selain itu, pihaknya juga mengedukasi dan literasi bahaya pinjol ilegal ke kampus-kampus. Materi yang diberikan diantaranya, tentang perencanaan keuangan, seberapa penting melakukan pinjol dan lainnya.

"Sementara itu kebutuhannya konsumtif, bukan untuk sesuatu yang produktif, konsumtif risikonya lebih tinggi karena tidak mengukur kemampuan membayar," katanya.

Dia mengingatkan, bahwa pinjol sebenarnya diperuntukkan untuk kebutuhan yang produktif. Misalnya, untuk pengembangan usaha. Sedangkan, bila pinjol untuk sesuatu yang konsumtif akan memberatkan peminjamnya.

"Karena bunganya berbeda dengan bunga perbankan dan pembiayaan lain, mereka relatif tinggi karena tingkat risikonya juga tinggi, pinjol yang legal karena secara bunga lebih tinggi, jangkanya pendek," katanya.

Baca juga: Asosiasi Fintech Sebut Karyawan Muda Jadi Pengguna Pinjol Terbanyak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Trihandy Cahyo Saputro Daftar Bacabup Nganjuk ke PKB setelah Demokrat dan PDIP

Surabaya
Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Jurnalis Malang Raya Gelar Aksi Tolak Revisi RUU Penyiaran

Surabaya
Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Video Viral 2 Mahasiswa Bermesraan di Gedung Kampus, UINSA Surabaya Lakukan Investigasi

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com