Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan Tak Bekerja karena Bromo Terbakar, Para Sopir Jip Terjun Jadi Relawan Pemadam Api

Kompas.com - 13/09/2023, 05:07 WIB
Pythag Kurniati

Editor

MALANG, KOMPAS.com- Sudah satu pekan sejak kebakaran melanda Gunung Bromo akibat flare prewedding pada Rabu (6/9/2023), ratusan pengemudi jip wisata tidak lagi bisa bekerja.

Ketua Paguyuban Jip via Tumpang-Poncokusumo Wildan Hangga bercerita, kawasan wisata tersebut ditutup total untuk wisatawan usai kebakaran melanda.

"Sejak ditutup selama tujuh hari lalu, kami sudah tidak bekerja," kata Wildan saat ditemui di Bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (12/9/2023).

Padahal banyak yang menggantungkan hidup mereka pada usaha jasa wisata jip Bromo.

Baca juga: Polisi Ungkap Alasan Calon Pengantin Dikenai Wajib Lapor Terkait Kebakaran Bromo

Terjun jadi relawan

Wildan mengungkapkan, dia dan anggotanya yang berjumlah ratusan orang terpanggil untuk bergabung dengan petugas pemadam sebagai relawan.

Apalagi melihat kebakaran Bromo sempat meluas, dari Probolinggo merembet sampai ke Malang dan Pasuruan.

"Kami ke sini modal nekat saja, meski kami tidak ada yang mempunyai bekal pengetahuan tentang evakuasi kebakaran di medan hutan seperti ini," katanya.

Baca juga: Cerita Relawan Padamkan Kebakaran Gunung Bromo, Terjebak Api 3 Jam di Tengah Hutan

Pernah 3 jam terjebak api

Kawasan bukit Jemplang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) gosong akibat kebakaran hutan dan lahan.KOMPAS.COM/Imron Hakiki Kawasan bukit Jemplang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) gosong akibat kebakaran hutan dan lahan.

Dia bercerita mengenai perjuangan para relawan memadamkan kebakaran di tengah lebatnya hutan.

Wildan mengatakan mereka sempat terjebak berjam-jam akibat kepungan bara api pada Minggu (11/9/2023).

"Terjebak sekitar 3 jam di kawasan Bukit Watangan, karena bara api mengepung kami," katanya.

Beberapa rekannya pun sempat terpisah di lokasi hutan.

"Beruntung semua anggota kami bisa keluar dengan selamat," kata dia.

Swadaya

Proses pemadaman yang dilakukan oleh relawan, lanjutnya, dilakukan dengan fasilitas dan peralatan sedanya.

Bahkan mereka melakukan iuran sesama anggota paguyuban untuk konsumsi.

"Kadang ada pakai sendal jepit dan celana pendek. Karena memang tidak ada fasilitas dari siapa pun. Yang penting, harapan kami, kebakaran ini segera padam," katanya.

Para relawan nekat menerjang semak-semak demi memadamkam api.

"Kami hanya berbekal ranting pohon dan jaring-jaring besi yang kami buat sendiri," kata dia.

Baca juga: Water Bombing Kebakaran Bromo Sempat Dihentikan, BPBD: Demi Keamanan Kru

Kebakaran akibat flare prewedding

Tim gabungan saat melakukan pemadaman kebakaran di kawasan BB TNBTS akibat flare yang dibawa pasangan preweding, Selasa (5/9/2023).Dok. BB TNBTS Tim gabungan saat melakukan pemadaman kebakaran di kawasan BB TNBTS akibat flare yang dibawa pasangan preweding, Selasa (5/9/2023).

Sebelumnya, aktivitas foto prewedding dengan menggunakan flare atau suar memicu kebakaran di Gunung Bromo, sejak Rabu (6/9/2023) siang.

Polisi telah menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka dalam kasus ini.

Api pertama muncul di Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Kaldera Tengger.

Kebakaran sempat merembet hingga ke wilayah Bukit Jemplang, Kabupaten Malang dan Nongkojajar, Pasuruan.

Api berhasil dipadamkan setelah tujuh hari atau pada Selasa (12/9/2023).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Imron Hakiki | Editor: Andi Hartik)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Petaka Ledakan Balon Udara di Ponorogo, Tewaskan Siswa yang Akan Lulus

Surabaya
Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Truk Ekspedisi Terperosok ke Sungai di Blitar, 4 Orang Luka-luka

Surabaya
1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

1 Calon Haji Asal Madiun Meninggal, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan di Asrama

Surabaya
Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Kapten Timnas Rizky Ridho Terima Bonus dari Kampus dan Hadiahkan Jersey untuk Sang Rektor

Surabaya
14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

14 Orang Jadi Tersangka Ledakan Balon Udara yang Tewaskan 1 Remaja di Ponorogo

Surabaya
Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Kronologi Bus Sumber Selamat Terguling di Jalur Solo-Ngawi, 8 Penumpang Selamat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com