AM telah mengikuti ujian kenaikan kelas 5 ke 6 pada Mei 2023. Dia dijadwalkan untuk ujian kelulusan pada tahun 2024 mendatang.
Selain itu, AM juga mengikuti kegiatan pondok pesantren setiap hari Senin sampai Jumat mulai pukul 08.00 - 09.00 WIB.
"Kegiatannya membaca Al Quran, belajar tajwid, mendengar kisah-kisah nabi. Kegiatan lainnya yang diikuti AM seperti olahraga senam juga," katanya.
Petugas Lapas juga memperlakukan AM berbeda dengan WBP lainnya. Hal itu mengingat usianya yang masih tergolong anak. Seperti halnya pekerjaan, AM tidak diwajibkan ikut bekerja seperti membuat kue, merias pengantin dan lainnya.
Baca juga: Cerita Warga Binaan Lapas Cirebon yang Merdeka pada Hari Kemerdekaan
Selain itu, bila AM melanggar disiplin tata tertib lapas maka untuk hukuman yang diberikan juga lebih ringan.
"Biasanya pelanggaran-pelanggaran kecil, petugas meminta untuk dia minta maaf dan hukumannya seperti membaca surat-surat (Al Quran) pendek," katanya.
Sedangkan untuk asupan gizi, petugas memberi makan AM tiga kali sehari dengan makanan ekstra seperti buah-buahan.
Menurut Adi, anak seusia AM masih membutuhkan dukungan moril dari keluarga, namun AM tidak pernah mendapat kunjungan dari siapa pun selama berada di Lapas Perempuan Kelas II A Malang.
"AM belum pernah dikunjungi oleh siapa pun sejak masuk ke Lapas Perempuan Malang, background-nya juga sebagai anak jalanan sebelumnya, dia kadang bermain bersama bayi-bayi yang didampingi ibunya (WBP), kami juga membina," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.