Pengambilan api harus dilakukan dengan sejumlah persyaratan, seperti selamatan dan tayuban dengan gending eling-eling, wani-wani, dan gending gunungsari (gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo).
Gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tanpa boleh ditemani siapapun.
Baca juga: Adu Nyali di Atas Batu Kayangan Api, Berani?
Kayangan Api Bojonegoro yang juga digunakan sebagai tempat upacara Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro maupun ruwatan massal.
Acara tradisional yang dilakukan di Kayangan Api ini adalah nyadranan (bersih desa).
Kayangan Api Bojonegoro juga pernah digunakan sebagai tempat pengambilan Api PON XV pada tahun 2000.
Kayangan Api Bojonegoro juga merupakan wisata alam yang strategis dengan letaknya di tengah hutan yang rimbun.
Sebagai tempat wisata ditunjang fasilitas berupa pendopo, tempat jajan, jalan penghubung menuju lokasi, dan fasilitas lainnya.
Jarak tempuh Kayangan Api Bojonegoro dari pusat Kota Bojonegoro sekitar 12,9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.
Perjalanan Jalan Ngasem-Bubulan, Jalan Aipda Rawi, Jalan Sunan Gunung Jati, dan Kayangan Api.
Penulis: Erlangga Satya Darmawan | Editor: Sri Noviyanti
Sumber:
travel.kompas.com dan dinbudpar.bojonegorokab.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.