Salin Artikel

Kayangan Api Bojonegoro: Asal-usul, Manfaat, dan Rute

KOMPAS.com - Kayangan Api Bojonegoro terletak di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Kayangan Api Bojonegoro merupakan api abadi yang tidak pernah padam meskipun diguyur hujan deras.

Lokasi Kayangan Api Bojonegoro berada di kawasan hutan lindung sehingga tempat tersebut cocok untuk wisata.

Kayangan Api Bojonegoro

Asal-usul Kayangan Api Bojonegoro

Kayangan Api Bojonegoro diperkirakan telah berpijar cukup lama, yaitu sejak zaman Kerajaan Majapahit.

Pada zaman tersebut api kerap digunakan sebagai tempat pertapaan oleh seorang yang bernama Mbah Kriyo Kusumo.

Legenda masyarakat setempat menyebutkan bahwa api muncul setelah Mbah Kriyo pulang dari tempat pertapaannya.

Pada saat itu, dia membawa api dari tengah hutan dan langsung menyalakan di dekat tempat pertapaannya, yaitu lokasi Api Kayangan saat ini.

Lokasi tempat Mbah Kriyo bertapa juga digunakan untuk membuat benda pusaka.

Adapun pusaka yang dibuat berupa Keris Jangkung Luk Telu Blong Pok Gonjo, tombak, cundrik, dan lain sebagainya.

Dengan keahlian tersebut, Mbah Kriyo diangkat menjadi Empu Majapahit dan mendapatkan gelar Empu Kriya Kusuma atau dikenal juga Empu Supa.

Manfaat Kayangan Api Bojonegoro

Lokasi Kayangan Api saat ini sering digunakan oleh penduduk setempat untuk berdoa atau melakukan upacara penting.

Pada hari-hari tertentu seperti Jumat Pahing, lokasi tersebut banyak dikunjungi orang dengan maksud tertentu.

Mereka bertujuan mengirimkan doa supaya usahanya lancar, mendapat kedudukan, mendapat jodoh, hingga memperoleh pusaka.

Masyarakat sekitar sumber api menganggap api tersebut keramat.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat, api hanya dapat diambil jika ada upacara penting, seperti Jumenengan Ngarsodalem Hamengku Buwono X.

Pengambilan api harus dilakukan dengan sejumlah persyaratan, seperti selamatan dan tayuban dengan gending eling-eling, wani-wani, dan gending gunungsari (gending kesukaan Mbah Kriyo Kusumo).

Gending tersebut dialunkan dan ditarikan oleh waranggono tanpa boleh ditemani siapapun.

Kayangan Api Bojonegoro yang juga digunakan sebagai tempat upacara Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro maupun ruwatan massal.

Acara tradisional yang dilakukan di Kayangan Api ini adalah nyadranan (bersih desa).

Kayangan Api Bojonegoro juga pernah digunakan sebagai tempat pengambilan Api PON XV pada tahun 2000.

Kayangan Api Bojonegoro juga merupakan wisata alam yang strategis dengan letaknya di tengah hutan yang rimbun.

Sebagai tempat wisata ditunjang fasilitas berupa pendopo, tempat jajan, jalan penghubung menuju lokasi, dan fasilitas lainnya.

Rute Kayangan Api Bojonegoro

Jarak tempuh Kayangan Api Bojonegoro dari pusat Kota Bojonegoro sekitar 12,9 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit.

Perjalanan Jalan Ngasem-Bubulan, Jalan Aipda Rawi, Jalan Sunan Gunung Jati, dan Kayangan Api.

Penulis: Erlangga Satya Darmawan | Editor: Sri Noviyanti

Sumber:

travel.kompas.com dan dinbudpar.bojonegorokab.go.id

https://surabaya.kompas.com/read/2023/08/09/175656378/kayangan-api-bojonegoro-asal-usul-manfaat-dan-rute

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke