Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Anang Setyanto mengungkapkan, pemicu tertabraknya mobil Luxio oleh KA Dhoho, diduga akibat kelalaian pengemudi yang tidak memperhatikan datangnya kereta api yang datang dari arah timur.
Awalnya, ujar dia, MPV tersebut melaju dari arah utara kemudian menyeberangi perlintasan kereta api. Saat berada di perlintasan, KA Dhoho melaju dari arah Surabaya sehingga kecelakaan tersebut tak terhindarkan.
“Diduga pada saat menyebrang di rel kereta api, pengemudi tidak memperhatikan kondisi dari arah timur sehingga tertabrak oleh kereta api Dhoho,” kata Anang, Minggu (30/7/2023).
Ali Mashudi, saksi di lokasi kejadian mengungkapkan, kendaraan berpenumpang 8 orang tersebut melaju dari arah utara dan bermaksud melewati perlintasan kereta tanpa palang pintu di Dusun Gondekan, Desa Jabon.
Detik detik sebelum menyeberangi perlintasan kereta, tutur dia, sebenarnya ada orang yang berteriak mengingatkan pengemudi agar berhenti karena ada kereta api yang melaju dari arah timur.
“Itu sebenarnya sudah diteriaki sama orang-orang. Sudah diberitahu kalau ada kereta, tapi nggak tahu, entah tidak mendengar atau ada apa, mobil terus maju,” ungkap Ali.
Dikatakan Ali, mobil tersebut akhirnya tertabrak kereta hingga terseret ke arah barat sekitar 100 meter dari lokasi tabrakan.
Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto menjelaskan, kereta api yang terlibat dalam kecelakaan dangan mobil Daihatsu Luxio adalah KA 243 Rapih Dhoho.
Berdasarkan pemeriksaan di lokasi, diperoleh informasi jika sebelum menyeberangi perlintasan kereta, pengemudi kendaraan sebenarnya sudah diingatkan beberapa orang agar berhenti karena ada kereta yang akan melintas.
“Sudah diperingatkan dan diteriaki oleh warga yang melihat, namun tidak mendengar dan tetap melaju, terus melewati perlintasan KA. Sehingga tidak terhindarkan menemper KA 423 Dhoho,” ungkap Supriyanto, Minggu.
Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 6 orang termasuk pengemudi, meninggal dunia di lokasi kejadian. Lima korban dimakamkan di Sidoarjo, kemudian 1 korban lainnya dimakamkan di Nganjuk.
Korban yang meninggal dunia, yakni Wahyu Kuspoyo (42) dan Sutria Mingsih (38), keduanya warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Mobil Vs KA Dhoho di Jombang, 6 Orang Meninggal, 2 Luka Berat
Kemudian, Sumiyowati (60), serta Alinsya Mareta Mingkana (16), serta Az Zahra Rohima Khoirunnisa (13), ketiganya juga warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.
Sedangkan, satu korban meninggal lainnya, yakni Adelia (19), berasal dari Desa Kedungpadang, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk.
Adapun korban yang dirawat di rumah sakit akibat luka berat, yakni Fikri (22), mahasiswa Dusun Bangi, Desa Woromarto, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, serta Arimbi (11), warga Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo.