Menurutnya, semasa DL bekerja sebagai penjaga konter.
"Meski baru lulus dari SMA, DL sudah hidup mandiri dengan bekerja sebagai penjaga konter di desa tetangga," tutur Winarno.
Hal yang sama diungkapkan oleh paman korban Suprianto.
Keluarga mencurigai Suprapto lantaran pria tersebut yang membawa pergi korban.
"Kemungkinan ya bapaknya karena yang membawa pergi adalah bapaknya," kata dia.
Tak hanya itu sang ayah juga tak kunjung pulang meski situasi sedang berduka.
"(Bapaknya) Belum ditemukan," kata dia.
Baca juga: Arema FC Minta Maaf atas Insiden Kericuhan Suporter di Kediri
Dari informasi sang ibu, Sulastri, ada kejanggalan ketika suaminya mengatakan soal rencana sang putri bekerja di Lamongan.
Suaminya saat itu berpamitan akan mengantar baju untuk putrinya.
Namun setelah itu Suprapto menghilang. Sedangkan putri Sulastri ditemukan tak bernyawa di dalam karung.
Polisi kemudian berhasil menangkap Suprapto pada Sabtu (15/7/2023) dan menetapkannya sebagai tersangka.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri AKP Rizkika Putra Atmadha mengungkapkan, Suprapto sempat mencabuli putrinya sebelum membunuh anaknya tersebut.
"Bermula pada Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 21.00 WIB korban pulang dari tempatnya bekerja, lalu ganti baju di kamar," ujar AKP Rizkika dalam konferensi pers di Mapolres Kediri, Senin (17/7/2023).
Kemudian pelaku masuk kamar lalu menarik tangan korban. Teriakan korban yang memberontak, membuat Suprapto membekapnya. Korban terjatuh dan kepalanya terantuk lantai.