Saat ini, keduanya masih terlibat dalam uji klinis vaksin untuk kalangan remaja, yakni pada usia 12-18 tahun. Prof. Gatot berharap, denga pengujian itu dapat dibuktikan Inavac bisa disuntikan kepada seluruh kelompok umur.
"Inavac sudah terbukti bermanfaat dan aman untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Sekarang kita akan melihat apakah vaksin tersebut juga akan memberikan perlindungan yang sama dan juga aman pada kelompok remaja," jelasnya.
Lebih lanjut, tentang pengukuhannya sebagai guru besar, Prof. Gatot dan Prof. Laksmi pun sepakat gelar tersebut bukanlah merupakan target yang ingin dicapai sejak awal.
Baca juga: Dosen Unair: Olahraga Lari Investasi Jangka Panjang
Menurut mereka, gelar itu merupakan bentuk penghargaan atau pengakuan atas hasil sepak terjang di bidang pendidikan mahasiswa FK, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang dilakukan selama ini.
Diketahui, Prof. Gatot adalah staf pengajar di Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair dan mengampu mata kuliah imunologi.
Sedangkan, Prof. Laksmi aktif sebagai staf pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi di fakultas yang sama, mengampu mata kuliah kanker paru.
Selain itu, Prof. Laksmi juga sebagai ketua Clinical Research Unit (CRU), suatu lembaga yang memantau pelaksanaan penelitian dengan subyek manusia di RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
Prof. Gatot dan istrinya mengaku sempat mengalami beberapa kendala administratif selama pengurusan kenaikan pangkat sebagai guru besar.
Namun, Prof. Laksmi membantu semua kelengkapan dokumen sebagai syarat kenaikan pangkat tersebut. Akhirnya keduanya berhasil mendapatkan gelar sebagai guru besar Unair dalam waktu yang hamper bersamaan.