SURABAYA, KOMPAS.com - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menduduki peringkat ketiga perguruan tinggi terbaik di Indonesia, usai masuk dalam posisi ke-401–500 di tingkat Asia versi Times Higher Education (THE) Asia.
Dengan demikian, Unair Surabaya sejajar dengan Bina Nusantara (Binus), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Universitas Negeri Malang (UM).
Baca juga: Guru Besar Unair Bagikan Tips Memilih Hewan Kurban
Sedangkan, urutan pertama dipegang oleh Universitas Indonesia (UI) dan posisi kedua diisi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Rektor Unair, Prof. Mohammad Nasih mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada berbagai pihak yang bekerja keras, hingga akhirnya Unair mendapatkan peringkat tiga terbaik di Indonesia.
"Tentu saja posisi ini bukan hasil dari peran satu pihak saja, melainkan berkat kolaborasi dan kerja sama kita bersama-sama,” kata Nasih, Jumat (22/6/203).
Baca juga: Lolos UTBK 2023 Lintas Jurusan di Unair, Siswa Wajib Ikut Matrikulasi
Pemeringkatan THE sendiri dilihat dari lima indikator, yakni pengajaran (teaching), penelitian (research), angka sitasi, pendapatan industri (industry income), dan proporsi mahasiswa internasional (international outlook).
Dari indikator tersebut, Unair mendapatkan nilai dengan kisaran 23.0–27.2 dengan rincian teaching 27.2, research 12.5, citation 27.6, industry income 38.4, dan international outlook 38.5.
Unair dinilai unggul dalam bidang international outlook. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya mahasiwa internasional menempuh pendidikan di kampus yang bertempat di Jalan Airlangga itu.
Melalui program Academic Mobility Exchange for Undergraduate and Magister at Airlangga (AMERTA), puluhan hingga ratusan mahasiswa internasional berdatangan untuk mengikuti kegiatan akademik di Unair.
Selain itu, Unair juga dinilai memiliki angka sitasi hasil riset yang tinggi. Kampus tersebut pun akhirnya menjadi salah satu perguruan tinggi yang berdampak luas bagi iklim akademik global.
Nasih menyebutkan, peringkat yang didapatkan itu bukan tujuan utama dari Unair. Akan tetapi refleksi dari kinerja dan kualitas dari sebuah perguruan tinggi.
Oleh karena itu, Nasih berharap seluruh stakeholder di Unair dapat menjalin kerja sama yang lebih erat untuk meningkatkan kualitas, baik di kancah nasional maupun internasional.
“Sekali lagi peringkat bukanlah tujuan, melainkan cermin yang menunjukkan kekuatan sekaligus kelemahan kita. Semoga kita terus diberikan semangat sehingga ke depan dapat meningkatkan kualitas kita dengan lebih baik lagi,” tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.