JOMBANG, KOMPAS.com - Dua orang anggota Polri menjadi korban kebrutalan gerombolan pesilat yang berbuat onar saat melakukan arak-arakan di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Gerombolan pesilat dari dua perguruan itu berbuat onar pada Rabu (24/5/2023) malam hingga Kamis (25/5/2023) dini hari.
Dalam peristiwa itu, dua orang polisi menjadi korban akibat dianaya massa. Keduanya kini dirawat di RSUD Jombang.
Baca juga: 119 Orang Ditangkap Buntut Pesilat Bikin Onar di Jombang, 8 Jadi Tersangka
Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Aldo Febrianto mengungkapkan, akibat ulah gerombolan perguruan silat itu, ada dua polisi dan seorang warga yang menjadi korban penganiayaan.
Dua polisi yang menjadi korban yakni anggota Polsek Kudu dan anggota Resmob Polres Jombang.
Baca juga: Gerombolan Diduga Pesilat Bikin Onar di Jombang, Bawa Senjata Tajam dan Bakar Motor Warga
Keduanya menjadi korban penganiayaan dan kebrutalan gerombolan pesilat di lokasi berbeda saat berusaha menertibkan situasi di saat beberapa orang pesilat mulai berbuat onar.
“Untuk LP pertama, korbannya adalah anggota dari Polsek Kudu. Terdapat luka akibat pukulan,” kata Aldo di Mapolres Jombang, Kamis (25/5/2023).
Adapun anggota Resmob Polres Jombang, lanjut dua, mengalami luka akibat terjatuh dan terkena roda motor yang dikendarai sejumlah pesilat.
“Korban berikutnya, anggota Resmob Polres Jombang. Ketika yang bersangkutan akan menghentikan rombongan, ada beberapa oknum dari perguruan silat menerobos, sehingga korban terjatuh dan terkena roda sepeda motor,” ujar Aldo.
Selain melukai dua polisi, para pesilat juga menganiaya warga yang sedang nongkrong di sebuah warung di jalan raya Brantas arah Jombang - Mojokerto, di wilayah Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.