Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerombolan Diduga Pesilat Bikin Onar di Jombang, Bawa Senjata Tajam dan Bakar Motor Warga

Kompas.com, 25 Mei 2023, 15:03 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Gerombolan pemuda, diduga anggota perguruan silat, berbuat rusuh di wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (24/5/2023).

Aksi rusuh gerombolan tersebut terekam dalam video amatir yang beredar di medsos serta aplikasi perpesanan Whatsapp, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: 5 Orang Ditangkap Setelah Bentrok Geng Motor di Bandung, Keributan Dipicu Knalpot Bising

Beberapa potongan video yang beredar, antara lain berisi tayangan aksi brutal mereka hingga saat polisi menangkap puluhan pesilat tersebut.

Salah satu video yang diterima Kompas.com, menayangkan aksi brutal sekelompok orang sedang berkerumun di jalan. Dalam kerumunan, tampak beberapa potongan kayu yang dipukulkan oleh beberapa orang.

Dalam video berdurasi 23 detik tersebut, tidak diketahui apa yang dipukul oleh orang-orang dalam kerumunan. Namun, akibat pukulan potongan kayu, terdengar suara benturan yang cukup keras.  

Baca juga: Bentrok Pesilat Antarperguruan di Kota Madiun, Polisi Periksa 3 Saksi

Adapun pada beberapa potongan video lainnya, menampilkan suasana saat polisi menertibkan jalan raya di tepi Sungai Brantas, yang sempat kacau akibat ulah gerombolan anggota perguruan silat.

Kemudian, potongan video lainnya menampilkan belasan pemuda tanpa pakaian atas, sedang menuntut motor masing-masing. Mereka diduga anggota perguruan silat yang diamankan polisi karena berbuat onar.

Penjelasan Kades

Kepala Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Suliono mengungkapkan, salah satu lokasi kerusuhan itu berada di wilayah yang dia pimpin.

Mulanya, tutur dia, rombongan pesilat melakukan konvoi atau arak-arakan dari wilayah Jetis, Kabupaten Mojokerto, menuju wilayah Kabupaten Jombang.

Memasuki wilayah Jombang, tepatnya di wilayah Kecamatan Ngusikan, gerombolan pesilat mulai berbuat onar. 

“Kemarin itu kan, ada arak-arakan dari Jetis, Mojokerto. (Yang ikut) ada banyak, ratusan. Itu ada yang bawa tongkat, bawa sajam (senjata tajam),” kata Suliyono, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis. 

Aksi rusuh tersebut, ungkap dia, terus berlanjut hingga ke arah barat di ruas jalan Raya Sungai Brantas arah Mojokerto - Jombang, ke wilayah Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso.

“Itu (sebelumnya) sudah membuat kisruh di Keboan (Ngusikan). Sudah buat rusuh di sana, terus dikawal sama kepolisian Ngusikan arah ke barat. Terus di wilayah Kudu juga ada keributan, kemudian lari ke barat, sampai ke wilayah ini (Desa Daditunggal),” ungkap Suliyono.

Suliyono menjelaskan, gerombolan pesilat sempat berbuat rusuh di Dusun Cualang dan Dusun Plumpang Kulon. Gerombolan itu membakar motor milik di wilayah Dusun Plumpang Kulon.

Namun, lanjut dia, aksi rusuh gerombolan pesilat yang berbuat onar sejak dari wilayah Ngusikan, berhasil dihentikan olah polisi di wilayah Desa Daditunggal.

Baca juga: Sebulan Hilang, Remaja Putri Asal Bandung Ternyata Pergi ke Jombang dengan Pria yang Dikenal lewat Medsos

“TKP ada di dua dusun. Pertama bentrokan di Dusun Cualan, kemudian penangkapan-penangkapan oleh polisi, di depan balai desa. Pembakaran motor di Dusun Plumpang Kulon,” kata Suliyono.

Dia menambahkan, gerombolan anggota perguruan silat yang ditangkap polisi, selanjutnya diminta menuntun motor masing-masing menuju Mapolsek Ploso.

Sementara itu, hingga Kamis siang, belum ada keterangan resmi dari Kepolisian Resor (Polres) Jombang terkait penangkapan dan penanganan gerombolan pesilat yang berbuat onar saat melakukan konvoi dari Mojokerto ke wilayah Jombang.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
33 Lembaga Zakat Jatim Kirim 103 Ton Bantuan ke Bencana Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau