Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jombang, Prabowo Kembali Puji Jokowi soal Tak Berlakukan "Lockdown" Saat Pandemi

Kompas.com - 22/05/2023, 11:54 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Krisiandi

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, kembali memuji keputusan Joko Widodo yang mengabaikan desakan dunia internasional agar Indonesia memberlakukan lockdown dalam penanganan Pandemi Covid-19.

 

Kali ini, pujian tersebut dilontarkan Prabowo di hadapan kiai sepuh dan warga nahdliyin di Jombang, Jawa Tmur, Minggu (21/5/2023) malam. 

Dia mengungkapkan, saat Pandemi Covid-19 melanda dunia, tidak sedikit negara maupun badan kesehatan dunia (WHO) yang mendesak agar Jokowi menerapkan lockdown untuk menekan dan mengendalikan penularan Covid-19.

Akibat dilanda Pandemi Covid-19, Indonesia diramalkan akan kolaps karena memiliki sistem penanganan kesehatan yang buruk. Indonesia juga dinilai bakal kesulitan menangani perkembangan Covid-19 di negaranya.

Baca juga: Soal Pertemuannya dengan Prabowo, Gibran: Hanya Makan Malam, kalau Urusan Pencapresan, Saya Minggir

“Paling tidak pada waktu itu, semua negara, WHO, negara tetangga, menekan dan mengharapkan, dan meminta Indonesia lockdown total. Rakyat tidak boleh ke luar rumah, total,” ungkap Prabowo.

Namun, kata bakal calon presiden Partai Gerindra ini, Jokowi kala itu memilih mengabaikan desakan dari luar yang meminta Indonesia menerapkan lockdown. Di tengah desakan dunia internasional, Jokowi memilih untuk tidak memberlakukan lockdown.

“Tapi presiden kita tidak tunduk, tidak mau dan bahkan Indonesia tidak pernah lockdown total seperti negara negara lain. Dan, alhamdulillah, keputusan itu ternyata membawa kita dapat bangkit lebih cepat dari bangsa bangsa lain,” ujar dia.

Menurut bakal calon presiden dari Partai Gerindra tersebut, keputusan yang diambil Jokowi di tengah desakan dunia internasional kala itu, merupakan keputusan tepat karena saat ini Indonesia bisa lebih cepat setelah berakhirnya pandemi Covid-19.

Keputusan Jokowi, jelas Prabowo, pasti dilandasi dengan alasan yang kuat. Faktor utamanya, rasa persatuan dan sikap kebersamaan yang dimiliki seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Saat Pujian Cak Imin Dibalas Prabowo dengan Sebutan Teman Jauh yang Mendekat

“Keputusan itu membuat bisa bangkit diluar dugaan banyak negara. Kenapa, karena ternyata kita dapat bekerja sama, kompak dan bisa bersatu di saat negara berada dalam bahaya,” kata Prabowo.

Selain memuji Jokowi, Prabowo dalam sambutannya juga menyinggung peran penting ulama dalam pembangunan menuju kemajuan bangsa Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari warga NU, serta warga Jawa Timur dan Jombang, selama dirinya ikut dalam kontestasi pemilihan presiden.

Hadiri Istighasah

Untuk diketahui, Prabowo Subianto, pada Minggu malam, menghadiri acara Istighasah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang.

Dalam acara tersebut, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, juga turut hadir. Keduanya duduk di panggung yang sama dan bergantian menyampaikan sambutan.

Baca juga: Ditanya soal AHY Jadi Cawapres Prabowo, Muhaimin: Nama Lain Tak Pernah Dibahas

Acara Istighasah dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, antara lain dihadiri oleh pengasuh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, KH. Hasib Wahab Chasbullah, serta pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Tahfidzil Quran (PPRTQ) Perak Jombang, KH. Masduki Abdurrahman Al Hafidz.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com