Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sumenep Serbu Toko Emas Jelang Lebaran, untuk Investasi dan Penampilan

Kompas.com - 14/04/2023, 21:11 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mulai menyerbu toko perhiasan emas menjelang Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.

Mayoritas dari meraka membeli perhiasan emas sebagai investasi saat berada di kampung halaman usai merantau sebagai pedagang di luar daerah.

Sebagian lagi, perhiasan emas itu digunakan untuk menunjang penampilan mereka saat Lebaran agar terlihat lebih menawan.

"Kalau tidak pakai perhiasan (emas) seperti ada yang kurang saat hari raya, jadi setiap tahun memang biasa beli (perhiasan emas)," kata Sulatri, pembeli perhiasan di toko emas Prenduan, Sumenep, Jumat (14/4/2023).

Baca juga: Banjir Rendam 2 Desa di Sumenep, Aktivitas Warga Terganggu

Bagi Sulatri, aktivitas membeli emas mendekati Lebaran sudah ia lakukan sejak beberapa tahun terkahir. Baginya, perhiasan emas merupakan alat untuk merias diri saat momen-momen besar seperti Lebaran.

Perhiasan yang ia pilih adalah jenis perhiasan gelang dan cincin emas. Dua jenis perhiasan itu paling sering dibeli dibandingkan dengan jenis perhiasan emas lainnya.

"Paling sering beli gelang dan cincin (emas), ngerasa lebih nyaman aja memakainya," kata wanita berusia 37 tahun itu.

Baca juga: 3 Terdakwa Kasus Narkoba 2 Kg di Sumenep Jalani Sidang Putusan, 1 di Antaranya Divonis Penjara Seumur Hidup

Berbeda dengan Sulatri, Mahmudah (41) mengaku perhiasan emas yang dibelinya merupakan bentuk investasi selama berada di kampung halaman. Sebagai pengusaha warung kelontong di Jakarta, ia tak ingin uang miliknya dihabiskan dengan percuma.

"Kalau beli (perhiasan) emas kan nanti bisa dijual kembali setalah hari raya, dan uangnya bisa dipakai untuk modal usaha," kata dia.

Bahkan, sejak ia mendapat untung besar dari usaha warung kelontong di Jakarta, Mahmudah mengaku kerap membeli perhiasan emas untuk dipakai oleh sang anak yang berada di kampung halaman.

Perhiasan emas itu nantinya dijual kembali saat situasi mendesak dan dibutuhkan untuk keperluan keluarga.

"Jadi seperti tabungan gitu, cuma ini kan yang ditabung emas," pungkasnya.

Terpisah, pemilik toko emas di Preduan, Haji Ismail mengaku, momen mendekati Lebaran merupakan salah satu momen penjualan emas di tokonya meningkat drastis.

Jika di hari normal pembeli perhiasan emas hanya berjumlah 10-15 orang per hari, momen mendekati Lebaran bisa menyentuh 30-40 orang per hari.

"Pasti (pembeli) meningkat kalau mendekati Lebaran," tuturnya.

Baca juga: 110 Santri di Situbondo Mudik Pakai Kapal Kayu ke Pulau Sapudi Sumenep

Saat ini, harga perhiasan emas di Sumenep antara lain emas 24 karat berada di harga Rp 940.000 per gram, emas 750 setara 17 karat di harga Rp 800.000 per gram.

Selain itu, harga emas setara 16 karat di harga Rp 750.000 per gram, emas 9 karat berada di harga Rp 465.000 per gram dan emas 8 karat di harga Rp 440.000 per gram.

"Yang paling banyak dibeli sebenarnya yang 24 karat, tapi yang lain juga dibeli mesti tidak sebanyak yang 24 karat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Polisi Sebut Balita di Tulunggagung Meninggal akibat Kekurangan Oksigen, Diduga Dibunuh Sang Ayah

Surabaya
7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

7 Orang di Surabaya Ditangkap karena Terlibat Prostitusi Anak

Surabaya
Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Kronologi Balon Udara Meledak di Ponorogo hingga Melukai Empat Orang

Surabaya
Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Kesaksian Warga Saat Balon Udara Meledak di Ponorogo, Suaranya Terdengar sampai ke Desa Lain

Surabaya
Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Tidak Ada Peminat, KPU Pastikan Pilkada Kabupaten Malang Tanpa Calon Independen

Surabaya
Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Klaim Punya Modal 144.000 Dukungan, Asrilia-Satrio Daftar Pilkada Surabaya dari Jalur Independen

Surabaya
Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Pendaftaran Jalur Independen Dibuka Selama 2 Hari, KPU Situbondo Nyatakan Tidak Ada yang Daftar

Surabaya
4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

4 Calon Jemaah Haji Asal Lamongan Batal Berangkat Hari Ini karena Anemia

Surabaya
Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa M 4,9 Kembali Guncang Bawean Gresik, Belum Ada Laporan Kerusakan

Surabaya
Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Setelah 1,5 Tahun Terkuak Mahasiswi di Malang Dibunuh dan Dirampok Cucu Pemilik Indekos

Surabaya
Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Komplotan Pencuri Modus Ganjal ATM Ditangkap di Magetan

Surabaya
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Empat Orang Terluka

Surabaya
Makelar Judi 'Online' di Malang Ditangkap Polisi

Makelar Judi "Online" di Malang Ditangkap Polisi

Surabaya
Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Insiden Balon Udara Meletus di Ponorogo, Dipicu Ledakan Petasan dan 4 Luka-luka

Surabaya
Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Nasib Miris SD Negeri di Sumenep, Siswa Tiga Kelas Belajar dalam Satu Ruangan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com