Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Nenek dan Cucu di Surabaya yang Nyaris Terbakar Saat Rumah Dilalap Api, Berhasil Keluar dengan Selamat

Kompas.com, 3 April 2023, 11:31 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang nenek bernama Yayuk menceritakan detik-detik saat dirinya sang sang cucu nyaris terbakar saat rumah yang mereka tinggali di Jalan Panjang Jiwo 3 Nomor 17, Kecamatan Trenggilis Mejoyo, Surabaya, Jawa Timur dilalap api, Sabtu (1/4/2023) malam.

Peristiwa kebakaran di rumah dua lantai itu terjadi pada pukul 23.00 WIB. Saat itu, Yayuk tengah mengasuh sang cucu di lantai satu. Tiba-tiba lampu di rumahnya mendadak padam.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Surabaya Hari Ini 3 April 2023 : Pagi dan Malam Hujan Ringan

Yayuk pun bergegas mencari tahu penyebab lampu padam. Saat mengecek seisi rumah, Yayuk mendengar suara yang tak biasa dari lantai dua rumahnya.

Ia lantas mendekati sumber suara dan mengarahkan pandangan mata ke atas. Di situlah ia melihat api menyala membakar salah satu kamar di lantai dua dan sebagian atap rumahnya.

Saat itu juga, ia segera bergegas menggendong sang cucu dan membawanya ke luar rumah sambil berteriak minta pertolongan.

Baca juga: Kebakaran GOR Haji Agus Salim Padang, Seorang Remaja Tewas

"Kejadian kebakaran ini sekitar pukul 23.00 WIB, itu berawal saat lampu mendadak padam. Terus saya lihat ke atas sudah ada api," kata Yayuk, Senin (3/4/2023).

Ia mengaku tak mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Namun, ia menduga kebakaran tersebut disebabkan karena korsleting.

"Sepertinya dari listrik. Jadi waktu itu bunyi pletok-pletok dan (listrik) langsung padam," ujar dia.

Kapolsek Tenggilis Mejoyo Kompol Masdawati Saragih memastikan tak ada korban jiwa dari peristiwa kebakaran tersebut.

Menurut dia, nenek pemilik rumah beserta cucunya yang masih balita berhasil keluar dengan selamat sebelum api membesar.

"Korban jiwa nihik, hanya keruguan materi. Mereka bisa selamat dan keluar dari kebakaran tersebut," ujar dia.

Baca juga: Kebakaran Pondok Pesantren di Mamuju, Seorang Ustaz Terkena Luka Bakar

Untuk penyebab kebakaran, pihaknya masih menunggu hasil olah TKP yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memastikan Pemkot Surabaya akan melakukan perbaikan rumah Yayuk agar dapat ditempati kembali.

Adapun Yayuk beserta keluarga, untuk sementara waktu akan tinggal di tempat indekos di sekitar rumah yang terbakar.

"Sementara keluarga Bu Yayuk (pemilik rumah terbakar) ditempatkan di kos sambil nanti dilakukan perbaikan rumah," kata Cak Ji, panggilan akrabnya.

Baca juga: Kisah Pasangan Muda di Surabaya, Awalnya Tak Sadar Buah Hatinya Stunting

Ia juga mengapresiasi respons petugas PMK yang tanggap, sehingga mampu menangani kebakaran di kampung padat penduduk dengan cepat.

Ia juga berterima kasih kepada warga yang bergotong royong untuk membantu upaya memadamkan api.

"Memang respons waktu tujuh menit oleh PMK untuk meminimalkan kerugian materi maupun korban jiwa. Kami bersyukur tidak ada korban jiwa," kata Armuji.

Ia berpesan kepada warga Surabaya agar tetap mengantisipasi kebakaran dengan memadamkan aliran listrik pada saat meninggalkan rumah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau