Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP-KB) Trenggalek dr. Soenarto menjelaskan, imunisasi yang diberikan kepada korban saat itu ada tiga jenis.
Yakni DPT-HB-HIB 2, lalu polio 3, dan PCV 1 di Polindes setempat bersama anak-anak lainnya. Dia membantah korban menerima imunisasi TT.
"Bukan TT itu, kalau TT diberikan kepada ibu hamil dan sebagainya. sedangkan pada anak adalah DPT atau Difteri, Pertusis, Tetanus," terang Sunarto, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Bayi Perempuan Umur 1 Hari Ditemukan Tewas Dalam Selokan di Palembang, Warga Heboh
Dia menjelaskan, jadwal pemberian imunisasi sudah ditentukan.
"Dari riwayat, korban MA sebelumnya menerima imunisasi yang sama. DPT HB artinya dia menerima vaksinasi yang kedua, kemudian Polio 3 berarti dia menerima imunisasi ketiga dan PCV 1 artinya vaksinasi pertama," terang Soenarto.
Setelah kejadian tersebut, Dinkes PP-KB Trenggalek melakukan investigasi. Di antaranya pengumpulan data, mengambil keterangan dari bidan hingga pihak RSUD.
"Kami hanya akan menyampaikan kesimpulan yang memang dari hasil investigasi," ujar Soenarto.
Dari hasil sementara, balita MA meninggal dunia akibat kejadian lainnya terjadi secara bersamaan, atau disebut Co-incident.
"Kondisi vaksin yang diberikan kepada korban kondisinya aman dan layak. Anak lainnya kondisinya baik-baik saja," ujar Soenarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.