TRENGGALEK, KOMPAS.com - Seorang bayi berusia lima bulan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur berinisial MA meninggal dunia.
Kakek korban bernama Sugeng kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Pores Tulungagung pada Senin (27/3/2023) lantaran menduga kematian MA berhubungan dengan imunisasi yang diberikan oleh bidan desa.
Namun dugaan mengenai penyebab kematian MA itu dibantah oleh Dinas Kesehatan Trenggalek.
Baca juga: Kronologi Ibu di Purbalingga Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan, Dibekap lalu Dibuang di Irigasi
Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Agus Salim mengemukakan, MA adalah anak dari Mukono (46) dan Adelia (17) yang merupakan warga Desa Gembleb, Kecamatan Pogalan, Trenggalek.
Dia membenarkan adanya laporan yang masuk mengenai kematian bayi MA.
"Sudah terbit laporan polisi, langkah selanjutnya kami menyusun rencana penyelidikan," kata Agus Salim di Mapolres Trenggalek, Selasa (28/07/2023).
Untuk menangani kasus tersebut, Satreskrim Polres Trenggalek membentuk tim dengan personel dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak, serta Unit Pidana Khusus.
"Kami persiapkan tim, untuk penyelidikan kasus ini," terang Agus Salim.
Baca juga: Mayat Bayi yang Ditemukan di Kupang Dikuburkan Ibunya karena Malu Hamil di Luar Nikah
"Kita lakukan penyelidikan, apakah peristiwa tersebut terdapat tindak pidana seperti yang disangkakan atau tidak," imbuh Agus Salim.
Menurutnya, polisi segera meminta keterangan pihak-pihak terkait.
Menurut Mukono, ayah MA anaknya sempat menerima suntikan imunisasi TT dari bidan desa, Selasa (21/3/2023).
Mukono mengatakan, bayinya kemudian sempat mengalami demam tinggi.
"Kejadiannya itu setelah disuntik TT, badannya sangat panas, kejang-kejang," terang ayah kandung korban.
Pada Kamis (23/3/2023), dia membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Sodeomo Trenggalek untuk menjalani perawatan.
Balita berusia 5 bulan tersebut kemudian meninggal dunia pada Jumat (24/3/2023).
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PP-KB) Trenggalek dr. Soenarto menjelaskan, imunisasi yang diberikan kepada korban saat itu ada tiga jenis.
Yakni DPT-HB-HIB 2, lalu polio 3, dan PCV 1 di Polindes setempat bersama anak-anak lainnya. Dia membantah korban menerima imunisasi TT.
"Bukan TT itu, kalau TT diberikan kepada ibu hamil dan sebagainya. sedangkan pada anak adalah DPT atau Difteri, Pertusis, Tetanus," terang Sunarto, Selasa (28/3/2023).
Baca juga: Bayi Perempuan Umur 1 Hari Ditemukan Tewas Dalam Selokan di Palembang, Warga Heboh
Dia menjelaskan, jadwal pemberian imunisasi sudah ditentukan.
"Dari riwayat, korban MA sebelumnya menerima imunisasi yang sama. DPT HB artinya dia menerima vaksinasi yang kedua, kemudian Polio 3 berarti dia menerima imunisasi ketiga dan PCV 1 artinya vaksinasi pertama," terang Soenarto.
Setelah kejadian tersebut, Dinkes PP-KB Trenggalek melakukan investigasi. Di antaranya pengumpulan data, mengambil keterangan dari bidan hingga pihak RSUD.
"Kami hanya akan menyampaikan kesimpulan yang memang dari hasil investigasi," ujar Soenarto.
Dari hasil sementara, balita MA meninggal dunia akibat kejadian lainnya terjadi secara bersamaan, atau disebut Co-incident.
"Kondisi vaksin yang diberikan kepada korban kondisinya aman dan layak. Anak lainnya kondisinya baik-baik saja," ujar Soenarto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.