Budi mencontohkan, saat seseorang melakukan penarikan uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM), orang itu akan mendapat uang tunai.
Namun, pada kasus robot trading ATG, keuntungan hanya tertera pada akun dan tak bisa ditarik untuk diuangkan.
Sehingga, keuntungan yang diyakini oleh para member tersebut hanya sebatas pada angka-angka yang tertera tersebut.
"Misal, korban melakukan deposit Rp 100 juta dan kemudian menjadi Rp 1,5 miliar. Tetapi, hal itu tidak bisa dicairkan, dan inilah yang membuat masyarakat masih merasa bahwa robot trading ATG memberikan dampak dan hasil yang besar," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengungkapkan, para korban harus melakukan pembelian produk minuman nutrisi sebelum melakukan investasi di ATG.
"Jadi, beli produk minuman nutrisi itu bonus robot trading ATG. Setelah itu, korban dapat mengaktivasinya," katanya.
Setelah akun aktif, maka dalam skema yang ditawarkan, uang investasi milik member akan dikelola oleh broker dari luar negeri dan dijanjikan keuntungan tinggi.
Namun nyatanya, uang dari member tidak dikelola oleh broker dari luar negeri, melainkan oleh manajemen ATG.
Baca juga: Polisi Tegaskan Kegiatan Robot Trading ATG Wahyu Kenzo Tidak Berizin
"Jadi, uang deposit atau investasi itu dibayarkan ke member lain untuk penarikan atau withdraw. Dalam hal ini, uang deposit member dibayarkan untuk member lagi," katanya.
Dengan skema tersebut, uang member ATG justru dipakai dan dibayarkan kepada member lainnya sebagai keuntungan. Sehingga sesungguhnya, tidak ada keuntungan sama sekali dari skema tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.