Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Wanita di Situbondo yang Disekap Suami Siri Selama 11 Bulan

Kompas.com - 12/03/2023, 08:54 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Dia juga meluruskan terkait kasus utang piutang yang dimilikinya dengan pelaku. Sehingga tidak salah kaprah orang mendengarkannya. Berawal dari pelaku menawarkan pintu rolling door kepadanya namun awalnya ditolak.

"Dia berulang kali menawarkan kepada saya pintu rolling door itu sampai 3 kali, sehingga saya membelinya dengan harga Rp 3,3 juta namun dengan cara angsur sampai bulan 10 (September), awalnya saya bayar Rp 1,2 juta sisanya diangsur,"ucapnya.

Namun, secara mengejutkan pelaku malah meminta sisa utang kepada anaknya tersebut. Padahal batas waktu angsuran belum sampai. Menurutnya, urusan utang dirinya dengan pelaku itu tidak ada sangkut pautnya dengan korban.

Baca juga: Pura-pura Jadi Kurir Paket, Perampok di Tasikmalaya Sekap Pemilik Rumah, Ponsel dan Uang Rp 1 Juta Raib

"Saya kaget tiba-tiba dia meminta utang saya ke anak saya, padahal seharusnya tidak ada urusan, kita sepakat melunasi bulan 10, sejak itu dia terus mendekati anak saya sampai kejadian penyekapan itu,"tuturnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Situbondo Aipda Indah menyatakan, masih akan melakukan pemeriksaan terkait kasus penyekapan yang dilaporkan oleh terduga korban. Namun terkendala nomor handphone pelapor yang tidak dicantumkan.

"Masih akan diperiksa dan akan dipanggil, dari kemarin kami kesulitan karena pelapor tidak mencantumkan nomot hp,"ucapnya.

Menurutnya, informasi yang diterima polisi, pelapor dan terlapor berstatus suami istri yang menikah secara siri. Namun tidak direstui oleh keluarga perempuan dengan alasan tertentu. Sehingga memilih mengekos di Desa Mimbaan, Kecamatan Panji.

"Mereka katanya menikah siri tapi tidak direstui oleh keluarga dan mengekos disana, informasi awal begitu,"katanya.

Dia juga menyatakan bahwa pelapor atau diduga korban merasa ditelantarkan. Sehingga membuat pelaporan polisi karena pelapor dianggap sudah tidak perhatian kembali.

"Korban merasa ditelantarkan sehingga melaporkan terlapor," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Ledakan Petasan di Bangkalan Terdengar hingga Radius 2 Kilometer

Surabaya
Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Rumah Ambruk di Bangkalan Akibat Petasan Meledak, 1 Orang Meninggal dan 2 Kritis

Surabaya
Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Arus Balik di Pelabuhan Jangkar Situbondo Didominasi Kalangan Santri

Surabaya
3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

3 Bocah Terseret Ombak di Pantai Damas Trenggalek, 1 Tewas

Surabaya
PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

PKB dan Gerindra Jalin Koalisi Usung Sosok Kades pada Pilkada Jombang

Surabaya
2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

2 Bulan Belanja Masalah, AHY Mengaku Banyak Dapati Mafia Tanah

Surabaya
Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Korupsi Dana Desa Rp 360 Juta, Kades di Mojokerto Ditangkap Polisi

Surabaya
Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Pasutri di Lumajang Tewas Terseret Banjir Lahar Gunung Semeru

Surabaya
Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Polisi Tangkap 3 Pria Pembuat Sabu Skala Rumahan di Pasuruan

Surabaya
Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Libur Lebaran 2024, Kunjungan Wisata ke Gunung Bromo Naik 100 Persen

Surabaya
Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Jembatan yang Rusak akibat Banjir Lahar Semeru Jadi 10 Unit

Surabaya
Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Gara-gara Dicerai Sepihak, TKW Asal Madiun Rusak Rumah Hasil Menabung Selama 9 Tahun

Surabaya
Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Ayah dan Anak Tenggelam di Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Proses Pencarian Diperluas

Surabaya
Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Pemkab Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Lahar Dingin Semeru

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com