Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Wanita di Situbondo yang Disekap Suami Siri Selama 11 Bulan

Kompas.com - 12/03/2023, 08:54 WIB
Ridho Abdullah Akbar,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SITUBONDO, KOMPAS.com - Berat badan menyusut drastis, muka pucat dan tatapan kosong menjadi bukti penyekapan yang dirasakan oleh perempuan asal Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo berinisial S, (25).

Anak kedua dari pasangan penjual buah tersebut bernasib kurang beruntung setelah disekap selama 11 bulan sejak April 2022 sampai Maret 2023 oleh suami sirinya, E (40).

Pelaku memanfaatkan kondisi korban yang saat itu sedang ada masalah dengan keluarga sehingga memutuskan keluar rumah. Seolah-olah hendak menolong, pelaku dirayu untuk ikut dengannya dan menjanjikan pekerjaan.

Baca juga: Ibu di Situbondo Mengaku Disekap bersama Anak Balitanya Selama 7 Bulan oleh Suami Siri

"Saat itu saya ada masalah di keluarga dan saya memutuskan keluar rumah bersama anak dengan maksud supaya lebih mandiri, lalu dia (E) WhatsApp saya dan janjikan pekerjaan, namun saya malah didiamkan di kos-kosan,"katanya ketika ditemui rumahnya, Jumat (10/3/2023)

Pada saat memutuskan keluar rumah bersama anaknya, korban membawa kartu keluarga, kartu identitas penduduk (KTP). Pelaku yang mengetahui langsung meminta dokumen tersebut lalu membawa korban dan anaknya ke Bondowoso.

"Saya tidak tahu pas proses nikahnya, tiba-tiba kami sudah menikah begitu, dia yang mengurus," ucapnya dengan mulut terbata-bata.

Setelah itu, mereka kembali ke Situbondo dan korban disewakan kos yang berada di Desa Mimbaan, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo. Lokasi kosnya tidak jauh dengan rumah pelaku.

"Saya itu awalnya tidak tahu dia punya istri, baru tau ketika sudah beberapa bulan, saya nekat bobol pintu kunci kos dan membuntutinya dari belakang dan ternyata dia sudah punya istri, jarak kos dengan rumahnya dekat," katanya.

Dia juga menyatakan tidak memiliki rasa cinta atau suka kepada pelaku. Yang dipikirkan korban hanya ingin mandiri dan berpenghasilan mengingat dirinya memiliki satu anak dari pernikahan sebelumnya.

Baca juga: Kronologi Nenek 75 Tahun Disekap Maling di Rumahnya, Korban ke Pelaku: Saya Jangan Dibunuh

"Saya mau usaha untuk menyekolahkan anak saya, niat saya itu," katanya.

Diancam dibunuh

Mungkin tidak semua orang percaya jika korban disekap selama 11 bulan. Namun ketika dijumpai di rumahnya pada Jumat (10/3/2023), korban memang mengalami perubahan drastis. Seperti berat badan menyusut dan kulit putih pucat karena tidak terkena sinar matahari.

Korban menyatakan sudah beberapa kali meminta pulang dan tidak ingin ngekos kembali. Namun pelaku tetap kekeh tidak mau kehilangannya. Ketika hendak berontak korban dipukul dan dibekap mulutnya.

"Ketika saya maksa keluar saya dipukul dan ketika mau teriak mulut saya disumbat (bekap) tidak boleh teriak, tidak luka hanya memar, anak saya ini juga sering dibentak karena nangis," ungkapnya.

Korban juga menyatakan bahwa pihak keluarganya telah melaporkan pelaku kepada pihak kepolisian. Namun pelaku tidak takut karena mengaku sangat cinta kepada korban. Bahkan menyatakan akan berbuat apapun supaya korban tidak dimiliki lelaki lain.

"Dia (E) bilang lebih baik saya mati supaya tidak dimiliki siapapun," ucapnya.

Baca juga: 3 Debt Collector di Kalsel Borgol dan Sekap Korbannya saat Tagih Utang

Korban berharap E memahami kondisinya yang selama ini tersiksa hampir setahun tidak bisa beraktivitas dan tersiksa. Terutama anaknya yang seharusnya sudah masuk sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) namun terhalang karena keegoisan pelaku.

"Ketika kenal awal dia berperilaku baik seperti biasa, namun lama kelamaan semakin kasar,"katanya.

Keluarga mencari korban

Ibu korban berinisial NI, (49) menyatakan sudah 25 kali ke dukun untuk mencari sang buah hati dan cucunya. Namun usaha yang dilakukan gagal dan malah hampir tertipu dukun gadungan.

"Ke dukun untuk mencari S sampai 25 dukun saya datangi semua, namun hasilnya tidak ada, dimintai uang namun tidak saya beri," ucapnya sambil meneteskan air mata kepada wartawan.

Selama 11 bulan dirinya tidak melihat anak perempuannya. Dia khawatir anaknya hilang dan meninggal dunia. Sehingga hanya bisa pasrah dan berdoa setiap malam.

Penyesalan datang setelah sebelumnya memang sempat ada permasalahan kecil didalam keluarga. Namun perilaku yang dilakukan Edi kepada anak perempuannya sangat tidak manusiawi.

Baca juga: Perampok yang Sekap Warga Inhil Riau Ditembak Mati Polisi

"Anak saya dulu gemuk dan sekarang kurus pucat begini,"ucapnya sambil memperlihatkan foto sebelum penyekapan.

Dia berharap pelaku bisa dihukum sesuai undang-undang. Hal tersebut karena telah menyekap korban dan anaknya selama hampir setahun. Tidak ada komunikasi baik dari pelaku sampai sekarang.

"Anak dan cucu saya itu disekap, dikunci dari luar, kami mencari ke mana-mana, mereka juga jarang dikasih makan, beras sekilo dan mie dua bungkus dibuat 3 hari coba bayangkan," katanya dengan nada tinggi.

Sofyan, sepupu korban yang mendobrak pintu kos menyatakan S dan anaknya dikunci dari luar. Dirinya mengetahui korban berada di lokasi tersebut setelah memantau handphone korban.

"Saat itu HP korban tiba-tiba aktif, lalu saya telepon dan minta share loc, ketemu di situ, pertama kali saya melihat korban dan anaknya ini sangat pucat, badannya kurus sekali," kata Sofyan.

Modus dan nikah siri tidak sah

Ayah korban berinisial KI (50) menyatakan bahwa tidak mengakui bahwa pelaku dan korban menikah. Hal itu karena dalam agama menikah harus ada saksi dari pihak keluarga perempuan.

Baca juga: Selain Borgol dan Sekap Korban, Debt Collector di Kalsel Juga Angkut Barang Elektronik

"Nikah siri itu tidak sah karena tidak ada wali atau saksi dari keluarga kami, secara negara juga tidak terbukti,"ucapnya.

Sehingga membuatnya meminta kepada penegak hukum untuk tegas menindak pelaku. Menyekap anaknya selama 11 bulan sangat tidak manusiawi. Kondisi korban sekarang dalam penanganan keluarga.

"Pelaku (E) itu punya istri dan anak, itu yang membuat saya tidak setuju sejak awal kedatangannya untuk meminta anak saya," katanya.

Dia juga meluruskan terkait kasus utang piutang yang dimilikinya dengan pelaku. Sehingga tidak salah kaprah orang mendengarkannya. Berawal dari pelaku menawarkan pintu rolling door kepadanya namun awalnya ditolak.

"Dia berulang kali menawarkan kepada saya pintu rolling door itu sampai 3 kali, sehingga saya membelinya dengan harga Rp 3,3 juta namun dengan cara angsur sampai bulan 10 (September), awalnya saya bayar Rp 1,2 juta sisanya diangsur,"ucapnya.

Namun, secara mengejutkan pelaku malah meminta sisa utang kepada anaknya tersebut. Padahal batas waktu angsuran belum sampai. Menurutnya, urusan utang dirinya dengan pelaku itu tidak ada sangkut pautnya dengan korban.

Baca juga: Pura-pura Jadi Kurir Paket, Perampok di Tasikmalaya Sekap Pemilik Rumah, Ponsel dan Uang Rp 1 Juta Raib

"Saya kaget tiba-tiba dia meminta utang saya ke anak saya, padahal seharusnya tidak ada urusan, kita sepakat melunasi bulan 10, sejak itu dia terus mendekati anak saya sampai kejadian penyekapan itu,"tuturnya.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Situbondo Aipda Indah menyatakan, masih akan melakukan pemeriksaan terkait kasus penyekapan yang dilaporkan oleh terduga korban. Namun terkendala nomor handphone pelapor yang tidak dicantumkan.

"Masih akan diperiksa dan akan dipanggil, dari kemarin kami kesulitan karena pelapor tidak mencantumkan nomot hp,"ucapnya.

Menurutnya, informasi yang diterima polisi, pelapor dan terlapor berstatus suami istri yang menikah secara siri. Namun tidak direstui oleh keluarga perempuan dengan alasan tertentu. Sehingga memilih mengekos di Desa Mimbaan, Kecamatan Panji.

"Mereka katanya menikah siri tapi tidak direstui oleh keluarga dan mengekos disana, informasi awal begitu,"katanya.

Dia juga menyatakan bahwa pelapor atau diduga korban merasa ditelantarkan. Sehingga membuat pelaporan polisi karena pelapor dianggap sudah tidak perhatian kembali.

"Korban merasa ditelantarkan sehingga melaporkan terlapor," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Gula di Kota Malang Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Surabaya
Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Mobil Pribadi Terjebak di Sabana Bromo, Begini Aturannya

Surabaya
Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Makan Korban WNA, Spot Foto di Kawah Ijen Banyuwangi Akhirnya Ditutup

Surabaya
Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Respons Kuasa Hukum Korban Kekerasan atas Bantahan Anak Anggota DPRD Surabaya

Surabaya
Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Sepekan PDI-P Buka Pendaftaran Pilkada Madiun, Belum Ada yang Ambil Formulir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Ribuan Ulat Bulu “Serang” Permukiman di Ponorogo, Warga: Gatal-gatal meski Sudah Mandi

Surabaya
Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Isa Bajaj Minta Pemkab Pasang CCTV di Alun-alun Magetan Usai Insiden yang Menimpa Anaknya

Surabaya
Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Gibran dan Bobby Disebut Akan Terima Satyalancana dari Presiden Jokowi di Surabaya

Surabaya
Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Bendahara PNPM di Magetan Dijebloskan ke Sel

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Surabaya
Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Maafkan Pria yang Tabrak Anaknya, Isa Bajaj: Dia Tak Sengaja Menyakiti Putri Saya

Surabaya
Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Pengamat soal Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres: Saatnya Fase Rekonsiliasi

Surabaya
5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

5 Kearifan Lokal di Jawa Timur, Ada Upacara Kasada dan Toron

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com