Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perampok Bawa Celurit Sekap Satu Keluarga di Lumajang, Korban Trauma hingga Ciri-ciri Pelaku

Kompas.com - 23/02/2023, 14:14 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Niran (43), warga Dusun Kebonan, Desa Meninjo, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, dan keluarganya disekap kawanan perampok, pada Senin (20/2/2023) dini hari.

Para pelaku menggasak uang Rp 17 juta, perhiasan dan dua sepeda motor milik Niran yang merupakan pengepul buah di pasar.

Polisi pastikan tak ada korban luka dalam kejadian itu. Namun keluarga korban trauma dan memilih untuk mengungsi ke tempat saudara.

"Sepertinya masih trauma, jadi sekarang tinggal di rumah saudaranya, yang kasihan ya anaknya yang masih kecil itu," ungkap Narwi, tetangga korban kepada Kompas.com.

Baca juga: Fakta Perampokan Minimarket di Nganjuk, Salah Satu Pelaku Ternyata Pegawai di Cabang Lain

Lacak pelaku

Sementara itu, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihaknya juga meminta keterangan korban untuk memburu para pelaku.

Baca juga: Komplotan Perampok Sekap 1 Keluarga di Lumajang, Gasak Uang Rp 17 Juta dan 2 Motor

"Benar, kejadiannya Senin dini hari. Tidak sampai ada korban jiwa maupun luka. Anggota masih terus melacak keberadaan pelaku, mohon doanya," kata Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto, Rabu (22/2/2023).

Dugaan sementara, para pelaku masuk ke rumah korban dengan mencongkel jendela. 

Pelaku lima orang dan ciri-ciri

Ilustrasi pencurianSHUTTERSTOCK Ilustrasi pencurian

Niran menjelaskan, kawanan perampok berjumlah lima orang. Para pelaku memakai masker dan membawa senjata tajam celurit.

Menurut Niran, para pelaku rata-rata tidak terlalu tinggi dan berbadan agak gemuk.

"Ada sekitar 5 orang pelaku yang masuk ke dalam rumah. Kemudian mereka langsung menuju kamar tempat saya tidur bersama keluarga. Sebagian besar saya melihat membawa celurit," ujar dia, Rabu. 

Saat di kamar, salah satu perampok memaksanya untuk menunjukkan tempat dirinya menyimpan uang. Di saat bersamaan para pelaku lainnya mengikat anak dan istrinya.

"Pelaku juga meminta perhiasan, pokoknya serahkan semua barang berharga saya disuruh menunjukkan, dengan leher saya dikalungi celurit agar saya mengaku. Takut sekali tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap dia.

Saat itu dirinya hanya memikirkan keselamatan keluarganya dan menyerahkan harta bendanya.

(Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor : Dheri Agriesta, Riska Farasonalia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Penyebab Sekjen PDI-P Hasto Dilaporkan ke Polresta Banyuwangi

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Lamongan untuk Lebaran 2024

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Diminta Tak Beraktivitas di Besuk Kobokan

Surabaya
Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus 'Ferienjob'

Pakar Pendidikan Nilai Kampus Sebenarnya Bisa Antisipasi TPPO Modus "Ferienjob"

Surabaya
Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Mojokerto untuk Lebaran 2024

Surabaya
Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Kasus Pembunuhan Sekdes di Tuban, dalam Sidang, Istri Pelaku Akui Selingkuh dengan Korban

Surabaya
Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Harga Daging Sapi di Banyuwangi Stabil Jelang Lebaran 2024

Surabaya
Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Polisi Trenggalek Sita Pikap Ronda Sahur dan Akan Kembalikan usai Lebaran

Surabaya
Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Stigma Ganda Ibu Tunggal di Balik Kisah Pemuda Autis Sendirian Temani Jasad Ibunda Berhari-hari

Surabaya
Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Ribuan Warga di Malang Antre Tukar Uang, Ada yang dari Pukul 4 Subuh

Surabaya
Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Produksi Beras di Madiun Meningkat, Triwulan Pertama Capai 41.815 Ton

Surabaya
Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Titik Rawan Macet 38 Kabupaten Kota di Jatim 2024 Versi Polda

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com