Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AL Gelar Latihan Penanggulangan Gempa dan Tsunami di Pantai Tambakrejo Blitar

Kompas.com, 7 Maret 2023, 17:30 WIB
Asip Agus Hasani,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut menggelar pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Pantai Tambakrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, selama 3 hari, mulai Selasa (7/3/2023) hingga Kamis (9/3/2023).

Selain bertujuan meningkatkan kemampuan menghadapi bencana, pelatihan yang diikuti oleh ratusan personel dari berbagai instansi terkait itu juga dimaksudkan untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat pada ancaman bencana, khususnya gempa bumi dan tsunami.

Kepala Dinas Potensi Maritim TNI AL (Kadispotmaral) Laksma TNI Suradi Agung mengatakan, pelatihan dilaksanakan di Pantai Tambakrejo yang merupakan salah satu titik rawan bencana tsunami.

"Di selatan Blitar, sesuai data BMKG, terdapat potensi gempa yang dapat memicu tsunami. Ini salah satu alasan memilih lokasi di sini," ujar Suradi usai memimpin upacara pembukaan pelatihan di area pos TNI AL di Tambakrejo, Selasa.

Baca juga: Mobil Kehilangan Kendali dan Tabrak Tiang Listrik di Blitar, Polisi: Pengemudi Punya Riwayat Epilepsi

Acara pembukaan pelatihan juga dihadiri Kasubdis Bakti TNI AL Kolonel MAR Budi Santosa, Danlanal Malang Kolonel Laut Dewi Lestari dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto.

Menurut Suradi, pelatihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami oleh TNI AL tahun ini juga akan digelar di Bali dan Cilacap yang berada di wilayah kerja Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar dan Lanal Cilacap.

Baca juga: Rumah Ramli di Kota Blitar Terbakar, Api Berasal dari Bagian Atap

Pantai Tambakrejo di Desa Tambakrejo, Kecamatan Wonotirto, Kabupaten Blitar, berada di bawah Lanal Malang.

"Program latihan digelar rutin karena memang tujuannya untuk meningkatkan kesiapan personel TNI AL, personel instansi terkait di daerah dalam menghadapi bencana," ujarnya.

Tidak kalah penting, lanjutnya, adalah meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat pada ancaman bencana tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa.

Selama program pelatihan, tambah Suradi, masyarakat yang tinggal di kawasan pantai selatan Blitar juga akan dilibatkan dalam simulasi menghadapi bencana tsunami.

Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto mengatakan, terdapat antara 700 hingga 1.000 keluarga di Kabupaten Blitar yang tinggal di zona rawan tsunami.

Mereka, kata Ivong, tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Wonotirto, Panggungrejo, Bakung, dan Wates.

"Penting sekali bagi kita untuk terus melakukan pelatihan menghadapi bencana tsunami dan kampanye kesadaran masyarakat akan potensi bencana yang selalu mengintai," ujar Ivong.

Baca juga: Kijang Innova Tabrak Rumah Warga di Blitar, Polisi: Kami Sedang Mengejar Pengemudi

Karenanya, tambah Ivong, Pemerintah Kabupaten Blitar menyambut baik dan mendukung program pelatihan yang digelar TNI AL di Pantai Tambakrejo.

Terkait adanya ancaman gempa megathrust yang diikuti oleh tsunami di pantai selatan Blitar, Ivong mengatakan pihaknya telah secara rutin menggelar simulasi evakuasi warga.

"Kita selalu siapkan dan jaga jalur-jalur evakuasi ke titik kumpul di bukit yang berjarak sekitar 1 kilometer dari garis pantai," ujarnya.

Ivong menyinggung skema 20-20-20 dalam menghadapi bencana tsunami, yaitu jika terjadi gempa selama minimal 20 detik, terdapat 20 menit untuk evakuasi, dan penyelamatan di ketinggian 20 meter di atas permukaan laut.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Blitar tahun lalu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa jika terjadi gempa megathrust di selatan Blitar, maka Pantai Tambakrejo dan sekitarnya akan menjadi wilayah yang paling awal diterjang ombak tsunami.

Menurutnya, setelah adanya peringatan dini tsunami tersisa waktu kurang dari 20 menit bagi warga di kawasan pantai untuk menyelamatkan diri ke dataran tinggi.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau