BLITAR, KOMPAS.com – Polisi masih menyelidiki kepemilikan bahan baku pembuat petasan yang meledak di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Minggu (19/2/2023).
Ledakan dahsyat yang terjadi pada malam hari itu mengakibatkan empat orang tewas dan puluhan orang luka-luka. Puluhan rumah juga mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono mengatakan, polisi fokus menyelidiki asal-usul bahan peledak tersebut. Polisi juga mendalami kemungkinan bahan peledak itu bukan milik keempat korban.
“Itu bagian dari keterangan yang kita kumpulkan. Tentu masih kita lakukan pendalaman. Saat ini kami belum dapat menyimpulkan,” ujar Argo di Blitar, Kamis (23/2/2023).
Penyidik sedang mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk menjadi petunjuk dalam mengungkap kasus itu.
Ia membenarkan bahwa polisi mendapat informasi dari warga sekitar ledakan tentang kemungkinan bahan peledak itu bukan milik korban.
Hingga Rabu (22/2/2023), penyidik telah memeriksa 10 saksi terkait kasus itu. Mereka terdiri dari keluarga dan kerabat dekat keempat korban tewas.
Sebelumnya, Argo menyebut bahwa korban tewas Darman (65), ayah dari dua korban tewas lainnya, Aripin (29) dan Widodo (26), diduga kuat tidak terlibat dalam proses peracikan petasan.
Darman diduga hanya mengetahui kedua anaknya sedang meracik petasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.