KOMPAS.com - Salah satu kuliner yang dikenal dengan cita rasa sederhana namun nikmat adalah penyetan. Tapi pernahkan anda mendapati penyetan iwak pe?
Mengenai penyetan, hampir semua orang Indonesia akrab dengan sajian nasi hangat dengan sambal dan lalapan.
Namun ternyata masih banyak yang bertanya-tanya apa itu iwak pe atau iwak pe itu ikan apa?
Baca juga: 10 Makanan Khas Sidoarjo, Tidak Melulu Harus Lontong Kupang
Iwak pe adalah sebutan untuk ikan pari dengan memiliki daging yang lembut dan gurih.
Sebutan iwak pe berasal dari pengolahannya, karena daging ikan pari kerap diawetkan dengan cara dijemur yang dalam bahasa Jawa disebut pe atau pepe.
Sehingga iwak pe merujuk pada proses penjemuran daging ikan pari sebelum kemudian diolah menjadi berbagai hidangan.
Baca juga: 10 Kuliner Khas Indonesia yang Mirip Masakan Belanda, Ada Oliebollen dan Smoor
Kini kebanyakan daging ikan pari diawetkan dengan cara diasap sampai setengah matang baru kemudian dijual untuk diolah kembali.
Walau begitu, masyarakat masih kerap menyebut daging ikan pari sebagai iwak pe.
Iwak pe dijual sudah dalam bentuk potongan dengan warna coklat kehitaman karena sudah diasap.
Baca juga: Lontong Kupang, Kuliner Khas Sidoarjo yang Tidak Boleh Dilewatkan
Olahan penyetan iwak pe kerap ditemui di daerah pesisir Pulau Jawa, seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Olahan paling sederhana ada pada sajian penyetan iwak pe atau juga dikenal sebagai sego sambel iwak pe.
Hal ini karena iwak pe hanya perlu dibumbui sedikit kemudian digoreng atau dibakar, kemudian disajikan bersama nasi, sambal, dan lalapan.
Sambal yang digunakan terbuat dari bawang merah, bawang putih, tomat, garam, gula, cabai rawit, dan terasi yang ditumbuk halus.
Sensasi gurih dan manis daging iwak pe dipadu dengan pedasnya sambal akan membuat selera makan bertambah.
Selain itu ada pula mangut iwak pe yang diolah dengan berbagai macam bumbu rempah dan dimasak menggunakan kuah santan.
Rasa daging iwak pe akan menjadi semakin lembut dan akan sangat pas jika dinikmati dengan sepiring nasi hangat dan kerupuk.
Sumber:
https://visitingjogja.jogjaprov.go.id
https://www.kebumenkab.go.id
https://www.kompas.com (Penulis: Yuharrani Aisyah)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.