"Sampai hari ini belum ada laporan. Penyelidikan tentu tetap kami lakukan, karena ada aksi kejahatan di sana. Anggota juga lakukan olah TKP di tempat kejadian," kata Soetrisno di Surabaya, Kamis (16/2/2023).
Baca juga: Kapolrestabes Surabaya Perintahkan Jajarannya Tembak Para Bandit di Tempat
Sementara itu, Abdul Hari, salah seorang petugas kebersihan jalan yang bertugas di sekitar TKP penjambretan mengaku sempat melihat aksi kejahatan tersebut.
Saat peristiwa penjambretan, Abdul Hari berada di seberang gapura. Di sekitar gapura itu, kata dia, korban terjatuh hingga terseret sejauh tiga meter.
Korban juga sempat mengalami syok san menolak saat diberikan air minum oleh warga yang menolongnya.
"Perkiraan ibu itu terseret tiga meteran. Untuk nama korbannya saya enggak tahu. Tapi dia alami luka karena terseret. Dia juga syok kayaknya, ditawari warga minum air putih nggak mau," kata Hari.
Baca juga: Kapolrestabes Surabaya Perintahkan Jajarannya Tembak Para Bandit di Tempat
Ia juga sempat mendengar sepintas isi percakapan pelaku jambret dengan korban. Saat itu pelaku menanyakan alamat dengan menanyakan nama jalan, yakni Jalan Undaan.
"Modusnya, pelaku itu tanya alamat. Jadi saya sempat mendengar (percakapan) mereka, mereka tanya alamat dan menyebut nama Jalan Undaan. Tiba-tiba kalung korban langsung ditarik," ujar dia.
Hari mengungkapkan, kasus kejahatan serupa juga pernah terjadi di wilayah sekitar pada bulan lalu.
Saat itu yang menjadi korban juga pejalan kaki. Tas korban dijambret oleh pengendara sepeda motor yang berboncengan.
"Kasusnya sama, korban dijambret juga. Di sini (Jalan Ahmad Jais) sudah dua kali terjadi, yang dijambret tas dan sekarang kalung. Pelakunya juga dua orang, naik motor berboncengan," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.