Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Menyelinap ke Dalam Mobil Ibu Muda di Malang, Pangku Anak Balita Korban dan Todongkan Pisau

Kompas.com - 05/01/2023, 16:48 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan seorang pria babak belur dihajar massa setelah melakukan perampokan kepada seorang ibu muda, viral di media sosial.

Dalam video terlihat, seorang pria menutupi kepalanya dan tampak babak belur.

Pria tersebut ternyata menyelinap masuk ke mobil seorang ibu muda di Kota Malang, Jawa Timur bernama Reni (36) dan merampok korban.

Diketahui, pelaku perampokan bernama Doddy Goesto Permana (45), warga Jalan Lesanpuro Gang VI Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 5 Januari 2023: Pagi Berawan dan Sore Hujan Ringan

Kronologi

Kapolsek Kedungkandang, Kompol Agus Siswo Hariyadi mengatakan, peristiwa perampokan itu terjadi pada Selasa (3/1/2022) malam di Jalan Danau Tondano, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur.

Korban bernama Reni (36) saat itu sedang membeli kue untuk anaknya yang sedang berulang tahun sekitar pukul 19.00 WIB.

Setelah membeli kue ulang tahun, Reni kemudian memasukkan anak perempuannya yang baru berusia 4 tahun ke dalam mobil di bagian kiri belakang.

Baca juga: OTK Lempar Plastik Berisi Sabu-sabu dan Obat Penenang ke Lapas Malang

Setelah itu, korban masuk ke bagian depan untuk menyetir.

Pada saat itu, Reni kaget saat mengetahui ada seorang laki-laki tak dikenal ikut masuk ke dalam mobil dan langsung memangku anaknya.

Kemudian, pelaku mengancam korban dengan pisau dan korek api berbentuk pistol.

"Di dalam mobil, pelaku membentak korban untuk menuruti perintahnya. Kalau tidak dituruti, pelaku bakal menembak anak korban," kata Agus, Kamis (5/1/2023).

Minta Rp 1 juta

Saat mobil berjalan, pelaku meminta uang kepada korban sebesar Rp 1 juta. Korban pun mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu di dalam dompetnya.

Mendengar hal tersebut, pelaku langsung mengambil dompet korban dan menguras seluruh uang tunai di dalamnya.

Kemudian, pelaku melihat ada kartu ATM di dalam dompet dan mendesak korban untuk menuju ke gerai ATM terdekat dengan tujuan menarik isi rekening.

Baca juga: Banyak Dicari, Beras Bulog di Pasar Besar Kota Malang Justru Langka

"Mereka kemudian tiba di gerai ATM yang berada di supermarket di Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang," kata dia.

Setelah itu korban pun turun, dan langsung berteriak minta tolong. Teriakan korban didengar oleh warga sekitar.

Pelaku panik dan ketakutan, kemudian langsung kabur ke luar mobil. Warga yang melihat pelaku, langsung mengejarnya hingga tertangkap di tengah sawah Dusun Dami, Desa Ampeldento, Kecamatan Pakis.

Setelah itu, warga langsung memukuli pelaku dan melapor ke pihak kepolisian. Tidak lama kemudian, anggota Polsek Pakis tiba di lokasi dan langsung membawa pelaku menuju Polsek Kedungkandang.

Baca juga: Santri Usia 12 Tahun di Malang Dianiaya Temannya hingga Hidungnya Patah, Orangtua Korban Tolak Damai

Polisi menyita barang bukti uang tunai sebesar Rp 105.000.

Atas perbuatannya tersebut, tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman sembilan tahun penjara.

"Berdasarkan pengakuan sementara, tersangka mengaku baru beraksi sekali. Alasannya, karena butuh uang. Namun, kami masih terus mendalaminya," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Khofifah Teken UMK Jatim 2024 Jumat Dini Hari, Buruh Tuntut Kenaikan 15 Persen

Khofifah Teken UMK Jatim 2024 Jumat Dini Hari, Buruh Tuntut Kenaikan 15 Persen

Surabaya
Tukang Bakwan di Situbondo Dianiaya 2 Pemuda

Tukang Bakwan di Situbondo Dianiaya 2 Pemuda

Surabaya
Kembangkan Ekowisata, Komunitas Nelayan Tanam Pohon di Bantaran Sungai Brantas Jombang

Kembangkan Ekowisata, Komunitas Nelayan Tanam Pohon di Bantaran Sungai Brantas Jombang

Surabaya
Fenomena di Lamongan Hari Ini, Ada Hujan Es dan Angin Kencang

Fenomena di Lamongan Hari Ini, Ada Hujan Es dan Angin Kencang

Surabaya
Oknum Buruh Tendang Satpol PP Saat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

Oknum Buruh Tendang Satpol PP Saat Aksi Unjuk Rasa di Surabaya

Surabaya
Saat Akses Jalan Kota Surabaya Sempat Lumpuh karena Demonstrasi Buruh

Saat Akses Jalan Kota Surabaya Sempat Lumpuh karena Demonstrasi Buruh

Surabaya
Jelang Akhir Hayatnya, Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Masih Berpikir Memajukan Daerah

Jelang Akhir Hayatnya, Mantan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko Masih Berpikir Memajukan Daerah

Surabaya
DPRD Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur Jatim Pengganti Khofifah

DPRD Usulkan 3 Nama Calon Pj Gubernur Jatim Pengganti Khofifah

Surabaya
Baru Bekerja Sekitar 2 Bulan, ART Kuras Uang Tunai Majikan di Surabaya

Baru Bekerja Sekitar 2 Bulan, ART Kuras Uang Tunai Majikan di Surabaya

Surabaya
Ungkap Pesan Terakhir Eddy Rumpoko, Istri: Bapak Bilang Habis Ini Aku Pulang ke Kota Batu

Ungkap Pesan Terakhir Eddy Rumpoko, Istri: Bapak Bilang Habis Ini Aku Pulang ke Kota Batu

Surabaya
PT KAI Daop 7 Sedikan 5 KA Tambahan dengan 52.524 Kursi selama Libur Nataru

PT KAI Daop 7 Sedikan 5 KA Tambahan dengan 52.524 Kursi selama Libur Nataru

Surabaya
Megawati Sebut Penguasa seperti Era Orba, Anas: Jangan Sampai Demokrasi Mundur

Megawati Sebut Penguasa seperti Era Orba, Anas: Jangan Sampai Demokrasi Mundur

Surabaya
ASN Bondowoso Diduga Menipu dengan Modus Proyek Renovasi

ASN Bondowoso Diduga Menipu dengan Modus Proyek Renovasi

Surabaya
Bawaslu Kabupaten Malang Temukan 2 Pelanggaran pada Hari Pertama Kampanye

Bawaslu Kabupaten Malang Temukan 2 Pelanggaran pada Hari Pertama Kampanye

Surabaya
Kendala yang Bikin Pemuda Hilang di Gunung Kelud Tak Kunjung Ditemukan

Kendala yang Bikin Pemuda Hilang di Gunung Kelud Tak Kunjung Ditemukan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com