Dari situ menjadi titik semangat bagi para perajin apalagi perhatian dari pemkot maupun lembaga lainnya terus berlanjut meski tampuk pimpinan berganti.
Penggunaan tenun ikat bandar sebagai seragam dinas pegawai Pemkot itu kini juga diterapkan saat Wali Kota Abdullah Abu Bakar.
Semakin ke sini, pemasaran saat ini relatif mudah, Rukayah menambahkan, juga ditunjang dengan pemanfaatan teknologi.
Sehingga meski saat ini hanya ada sekitar 12-15 perajin yang ada di Bandar Kidul, tetapi skala produksinya cukup besar dan daya jangkau produknya cukup luas.
Baca juga: Aktor Korea Song Kang Pakai Tenun Ikat Kediri Karya Desainer Indonesia, Wali Kota: Terima Kasih
Perajin lainnya, Erwin Wahyu Nugroho (40), mengatakan, dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga yang ada cukup efektif dalam meningkatkan usahanya.
Dia mencontohkan bagaimana pemkot dan Bank Indonesia Kantor Kediri misalnya, memfasilitasi pemasaran, dukungan finansial, maupun keterampilan.
"Ada BI Kediri, Pemkot, Dekranasda, maupun lembaga-lembaga lainnya," ungkap Erwin dalam suatu wawancara.
Erwin yang juga generasi ketiga dalam keluarganya di bidang tenun ikat, tengah berbunga-bunga hatinya.
Sebab, produk kain tenun ikatnya sempat dipakai oleh Presiden Jokowi. Pencapaian ini menurutnya juga tidak lepas dari dukungan para pihak itu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang