Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejari Selidiki Dugaan Korupsi Pengadaan Aplikasi Kebencanaan BPBD Madiun

Kompas.com - 15/11/2022, 22:53 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Aparat Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun menyelidiki dugaan korupsi pengadaan aplikasi kebencanaan milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun tahun anggaran 2020.

Penyelidikan dilakukan setelah jaksa mendapatkan pengaduan dari warga karena aplikasi bernama Zero Risk yang bernilai Rp 349.591.000 itu tak berfungsi.

Baca juga: Korupsi Pupuk Bersubsidi, Pejabat Pemkab Madiun dan Distributor Jadi Tersangka

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Madiun Ardhitia Harjanto membenarkan, penyelidikan dugaan korupsi pengadaan aplikasi mitigasi bencana berjuluk Zero Risk itu.

Pria yang akrab disapa Ardhi itu mengatakan, dugaan korupsi itu masih dalam tahap pendalaman. Pasalnya, pengaduan itu baru disampaikan masyarakat sekitar dua pekan lalu.

“Tim intel sementara mempelajari karena sudah ada yang melaporkan. Dan setelah kita coba, sampai hari ini aplikasi itu tidak bisa digunakan,” tutur Ardhi yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (15/11/2022).

Ardhi menjelaskan, tim kejaksaan sudah berulang kali mencoba mengoperasikan aplikasi itu. Namun, tetap tak bisa digunakan.

Mantan Kasipidum Kejari Bau Bau itu menyayangkan aplikasi yang seharusnya bermanfaat bagi masyarakat untuk mitigasi bencana, tetapi tidak bisa dioperasikan.

Lewat aplikasi kebencanaan berbasis android dan ios itu, warga bisa melaporkan bencana di sebuah wilayah. Sistem pada aplikasi itu seharusnya bisa membaca titik lokasi pelapor secara rinci.

Pelapor yang menggunakan aplikasi itu bisa mengirim foto dan video sehingga memudahkan pendataan oleh BPBD.

Ardhi menambahkan, aplikasi itu seharusnya bermanfaat bagi masyarawakt saat cuaca ekstrem melanda Kabupaten Madiun.

Baca juga: Diduga Rawan Kecurangan, Rekrutmen Perangkat Desa di Madiun Diawasi Jaksa

“Sekarang ini musim hujan dan rawan terjadi bencana banjir dan longsor. Kalau aplikasi itu berfungsi tentu akan bermanfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana,” jelas Ardhi.

Ardhi menambahkan untuk kepentingan penanganan kasus, dalam waktu dekat tim akan memanggil Kepala BPBD Kabupaten Madiun dan pihak ketiga yang mengerjakan aplikasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

20.000 Buruh Akan Geruduk Kantor Gubernur Jatim Saat May Day, Ini Rutenya

Surabaya
Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Dugaan Pemerkosaan Remaja di Jember Terungkap dari Catatan Buku Harian Korban

Surabaya
Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Camat Sebut Perahu Tenggelam di Gresik Angkut Mahasiswa yang Jalani Pelantikan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Perahu yang Tenggelam dan Tewaskan 1 Orang di Bawean Gresik Diduga Kelebihan Muatan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Cerita 'Shin Tae-yong KW' Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Cerita "Shin Tae-yong KW" Asal Ponorogo Saat Nobar Timnas: Banyak Warga Rebutan Foto

Surabaya
Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Sugirah Bakal Bersaing dengan Ipuk dalam Pilkada Banyuwangi 2024, Indikasi Perang Dingin Menguat

Surabaya
Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Perahu Berpenumpang 14 Orang Terbalik di Gili Noko Gresik, 1 Meninggal

Surabaya
Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Sederet Fakta Kasus Kakek Bunuh Istri lalu Serahkan Diri Usai Tenggak Racun Tikus

Surabaya
Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Pemkab Mojokerto Kucurkan Dana Rp 82 Miliar untuk Pilkada 2024

Surabaya
Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Tangis Mbah Wiji Kembali Bertemu Sang Anak yang Dikira Sudah Meninggal, Terpisah 30 Tahun

Surabaya
Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Hama Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Surabaya
Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Bupati Banyuwangi Sesalkan Kekerasan Seksual di Pulau Merah, Pemkab Beri Bantuan Hukum dan Psikologis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com