Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Rawan Kecurangan, Rekrutmen Perangkat Desa di Madiun Diawasi Jaksa

Kompas.com - 14/11/2022, 16:20 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Tim Intelijen Kejaksaan Negeri Kabupaten Madiun turun langsung mengawasi jalannya rekrutmen perangkat desa di Kabupaten Madiun.

Tim Kejaksaan Negeri Madiun turun ke lapangan karena rekrutmen perangkat desa dinilai rawan kecurangan.

Baca juga: Cerita Muryati, Buruh Pabrik Sepatu di Madiun yang Tak Digaji Selama 4 Bulan: Kami Terpaksa Berutang

Kepala Seksi Intelijen Kejari Kabupaten Madiun Ardhitia Harjanto menyatakan, tim diturunkan untuk mendorong rekrutmen perangkat desa berjalan transparan.

Demi mendukung hal itu, Ardhitia meminta warga yang menemukan dugaan kecurangan selama rekrutmen untuk melapor ke Kejari Kabupaten Madiun.

“Kalau selama proses seleksi ada kecurangan maka silakan melaporkan ke Kejari Kabupaten Madiun. Kami langsung tindak lanjuti apa yang menjadi laporan masyarakat,” kata Ardhi kepada Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Sebelum melapor ke kejaksaan, warga bisa melapor ke pengawas tingkat kecamatan. Jika tak puas, warga bisa melapor ke Kejari Kabupaten Madiun.

Menurut Ardhi, kecurangan dalam rekrutmen perangkat desa terjadi saat seleksi ujian tertulis hingga praktik. 

“Kecurangan itu biasanya dalam bentuk pungli,” tutur Ardhi.

Agar pelaksanaan rekrutmen perangkat dasa berjalan transparan, Ardhi menuturkan timnya akan memantau jalannya seleksi. Teknisnya, tim akan berkeliling ke desa-desa yang menyelenggarakan rekrutmen perangkat desa tahun ini.

“Kami akan monitoring dalam proses seleksi ini. Karena hal (kecurangan) itu terjadi pada proses seleksinya,” jelas Ardhi.

Tak hanya itu, tim pun akan berkoordinasi dengan panitia seleksi untuk mengetahui jadwal penyelenggaraan tahapan ujian tertulis hingga praktik. Dengan demikian, tim dapat memantau pelaksanaan tahapan seleksi rekrutmen perangkat desa.


Ardhi menambahkan, Desa Sidodadi di Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, mengirim surat kepada Kejari untuk memantau langsung pelaksanaan seleksi perangkat desa.

“Untuk desa ini (Sidodadi) saya acung jempol karena dia berani buat surat untuk meminta pengawasan dan monitoring (seleksi perangkat desa),” kata Ardhi.

Sementara itu, Kepala Desa Sidodadi Winaryo mendukung langkah tim Kejari Kabupaten Madiun yang turun ke desa mengawasi langsung seleksi tersebut.

Baca juga: Upah Tak Dibayar Selama 4 Bulan, Ratusan Buruh Pabrik Sepatu di Madiun Demo

Pemerintah desa merasa terbantu karena rekrutmen perangkat desa bisa berjalan transparan.

“Kami dari pemerintah desa sangat setuju dari pihak kejaksaan yang turun ke desa. Jaksa turun ke desa akan memberikan bimbingan dan pendampingan dimana pemerintah desa terkait APBDes hingga pengisian perangkat desa. Dengan demikian pelaksanaannya berjalan murni tidak ada permainan,” tutur Winaryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Suster yang Menganiaya Anak Selebgram Malang Ditangkap

Surabaya
Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Perampok di Lamongan Sasar 2 Agen Perbankan dalam 2 Hari, Pelaku Diduga Sama

Surabaya
Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Oknum Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Dicopot

Surabaya
Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Surabaya
Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Dinkes Kota Batu Temukan 2 Jajanan Takjil Diduga Mengandung Boraks

Surabaya
Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Truk Molen Oleng Tabrak Tiang dan 3 Motor di Kota Malang

Surabaya
Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Warga Jember Tewas Tertabrak Kereta di Pelintasan Tanpa Palang Pintu

Surabaya
978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

978 Pekerja Jasa Transportasi di Kota Batu Terima Insentif Ramadhan Rp 600.000

Surabaya
Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Kasus DBD di Kabupaten Malang Meningkat Capai 905 Orang, 10 di Antaranya Meninggal

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Sedang

Surabaya
Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Bertengkar dengan Istri, Ayah di Situbondo Aniaya Balitanya

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Perselingkuhan Istri Kades dengan Sekdes di Tuban yang Berujung Maut

Surabaya
Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Paskah, Gereja Katolik Katedral Surabaya Siapkan Kuota 5.000 Jemaat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com