Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bu Nuri Geluti Budidaya Bunga Telang, Berawal Tanaman yang Tumbuh Liar di Lahannya

Kompas.com - 27/10/2022, 13:30 WIB
Hamim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

TUBAN, KOMPAS.com - Retno Nurhidayati, seorang ibu rumah tangga asal Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sukses membudidayakan tanaman bunga telang.

Hampir setiap hari, Retno Nurhidayati bergelut dengan terik matahari merawat tanaman bunga telang di kebun miliknya di Jalan Jebayan 1, Desa Prunggahan Kulon.

Perempuan yang akrab disapa Bu Nuri oleh warga sekitar tersebut mulai membudidayakan tanaman telang ini pada masa pandemi Covid-19, tepatnya pertengahan 2021.

Ibu tiga anak itu mulanya sedang mengembangkan usaha budi daya tanaman hias dan aneka pot bunga dengan memanfaatkan lahan kosong di kebunnya.

Namun, di tempat budidaya tanaman hias miliknya, tanaman telang tumbuh secara liar. Tanaman itu menjalar di pagar.

Sepengetahuannya, masyarakat tradisional biasa menggunakan bunga telang untuk pewarna makanan atau minuman.

Bu Nuri kemudian berusaha menambah pengetahuannya dengan mencoba berselancar di internet untuk mencari tahu manfaat lain dari bunga telang.

Setelah membaca beberapa artikel di internet tentang manfaat bunga telang, ia menemukan manfaat bunga telang sebagai minuman herbal untuk kesehatan tubuh.

Baca juga: Apotek Dilarang Jual Obat Sirup, Dinkes Tuban: Kalau Ada yang Menjual, Kami Tegur

Berbekal pengetahuan tersebut, Bu Nuri pun mencoba bereksperimen dengan membuat minuman dari bunga telang untuk salah seorang pekerjanya yang sedang menderita diabetes.

Minuman herbal dari bunga telang yang memiliki kaya manfaat tersebut juga dihidangkan kepada teman-teman atau kolega yang bertamu ke tempatnya.

Beberapa temannya yang pernah mencicipi minuman tersebut ternyata ketagihan untuk menikmati minuman herbal dari bunga telang buatan Bu Nuri.

"Kalau bikin minuman saya tambahi bahan rempah-rempah sedikit seperti kapulaga, kayu manis," kata Bu Nuri, saat ditemui Kompas.com, Rabu (26/10/2022).


Tak hanya itu, perempuan yang juga memiliki keahlian membuat kerajinan tangan tersebut juga mencoba mengunggah minuman herbal dari bunga telang di akun Instagram, Facebook, dan akun medsos lainnya.

Alhasil dari postingan di media sosial tersebut, Bu Nuri mendapatkan banyak permintaan dari para kolega maupun pengusaha yang ingin memesan bunga telang yang dikembangkan dan dibudidayakan.

 

Bahkan, pada awal usahanya membudidayakan bunga telang tersebut, ia sempat menolak beberapa permintaan dari pengusaha di Bali untuk dikirim ke Jerman.

"Waktu itu saya tolak, karena permintaannya terlalu banyak, butuhnya 100 kilogram setiap bulan, sedangkan saya baru mulai budidaya," tuturnya.

Suplai bunga telang kering ke Jakarta

Selang beberapa bulan kemudian, salah seorang rekanan yang datang dari Jakarta melihat hasil budidaya bunga telang milik Nuri. Rekan tersebut mengambil sampel untuk diuji di laboratorium.

Setelah hasil uji laboratorium keluar dengan kandungan zat di dalamnya yang bagus, rekanan tersebut pun memintanya menyuplai bunga telang kering yang sudah dikemas sesuai permintaan.

Awalnya, Bu Nuri hanya bisa menyuplai tiga kilogram, lalu bulan berikutnya bertambah lima kilogram dan permintaan terus bertambah hingga bisa sampai 20 kilogram.

Baca juga: 2 Korban Kecelakaan Truk Terjun ke Sungai di Tuban Ditemukan Tewas

Untuk memenuhi permintaan bunga telang kering tersebut juga tidak mudah, butuh keuletan dan ketelatenan dalam merawat dan memanennya.

Sebab, untuk mengumpulkan satu kilogram bunga telang kering dengan tanaman yang dimilikinya saat ini harus menunggu paling lama satu minggu.

"Sepuluh kilogram bunga telang basah itu kalau dikeringkan hanya jadi satu kilogram. Jadi, butuhnya sangat banyak bunga telang," ungkapnya.

Bu Nuri menceritakan, bunga telang yang dikirimnya ke salah satu rekanannya tersebut dibeli dengan harga yang lumayan tinggi setiap satu kilogramnya.

"Untuk harganya mencapai ratusan ribu per kilogramnya, tapi mohon maaf tidak bisa ungkapkan nominalnya," ujar Bu Nuri.

 

Menurutnya, harga tersebut sebanding dengan tenaga dan biaya operasional membudidayakan bunga telang sejak masa tanam hingga petik.

Konon, kabarnya bunga telang yang dipesan oleh rekanannya tersebut dikirim ke pasar luar negeri untuk diolah kembali menjadi bahan makanan dan minuman.

"Informasinya, bunga telang itu dikirim ke Perancis dan negara eropa lainnya," tuturnya.

Selama ini proses yang dilakukannya cukup panjang dan belajar banyak dari berbagai kalangan untuk mengembangkan budidaya bunga telang tersebut.

Baca juga: 1.400 Personel Gabungan Amankan Pilkades Serentak di Tuban

Menyadari adanya peluang yang terbuka cukup luas, Bu Nuri pun mengajak suaminya yang telah memasuki masa pensiun untuk menekuni usaha budidaya bunga telang.

Selain itu, Bu Nuri juga mengajak beberapa temannya untuk menanam atau budidaya bunga telang untuk memenuhi permintaan pasar yang masih terbuka saat ini.

"Pokoknya kalau mau tanam saja, nanti bunganya bawa saya beli, saya juga siap ngajarin kalau mau ikut budidaya bunga telang ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Tak Pernah Bertemu, Pria di Lamongan Ajak Kenalan TikTok Menikah dan Tertipu Rp 24 Juta

Surabaya
Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Ratusan Warga Kumpulkan Uang untuk Antarkan Bupati Sidorjo Penuhi Panggilan KPK

Surabaya
Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Polisi di Kota Malang Tangkap Pelaku Eksibisionis

Surabaya
Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Embarkasi Surabaya Berangkatkan 39.228 Calon Haji Tahun Ini

Surabaya
PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

PPDB 2024 di Kota Madiun Diperketat, Kadisdik: Tak Bisa Lagi Titip KK

Surabaya
Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Pilkada Jember, Calon Perseorangan Harus Penuhi Syarat Minimal Dapat 128.195 Dukungan

Surabaya
Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Pria asal Bekasi Ditangkap Polisi karena Ancam Sebarkan Konten Pornografi Pacarnya di Bawah Umur asal Malang

Surabaya
Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Pilkada Kabupaten Sumenep, Calon Perseorangan Harus Kantongi 65.786 Dukungan

Surabaya
Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Ayah, Ibu, dan Anak Tewas Ditabrak Truk di Bojonegoro, Polisi: Sopir Mabuk Miras

Surabaya
Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Pengendara Motor di Gresik Tewas Usai Tabrak Truk Parkir Pinggir Jalan

Surabaya
Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Pilkada Jember, Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berebut Rekomendasi Nasdem

Surabaya
2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

2 Pemuda di Surabaya Perkosa Anak di Bawah Umur Usai Tenggak Miras

Surabaya
Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Pemkab Lumajang Akan Gabungkan Penambang Legal dan Ilegal

Surabaya
Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Mantan Bupati Sampang Dilaporkan ke Polisi soal Dugaan Jual Beli Suara

Surabaya
Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Kronologi Perundungan Siswi SD yang Berujung Kematian di Lamongan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com