Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pasien Anak Meninggal karena Gagal Ginjal di RSSA Kota Malang

Kompas.com - 25/10/2022, 13:03 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Saiful Anwar atau RSSA Kota Malang menyebutkan, ada tiga pasien anak yang meninggal akibat mengalami gangguan gagal ginjal.

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA, Syaifullah Asmiragani mengatakan, tidak semua anak yang meninggal bisa dikatakan mengalami gangguan ginjal atipikal atau gagal ginjal akut misterius.

Baca juga: 1 Anak di Surabaya Meninggal akibat Gagal Ginjal Akut Misterius, Ini Kata Wali Kota

Sebab, dari tiga pasien anak yang meninggal sudah ada yang diketahui penyebabnya.

"Ada penyakit yang melatarbelakangi. Ada penyakit lain yang komplikasinya ke ginjal. Jadi itu belum bisa dikatakan semuanya masuk golongan atipikal," kata Syaifullah Asmiragani pada Senin (24/10/2022).

Syaifullah menjelaskan, tiga pasien tersebut di antaranya berasal dari Sidoarjo dan Blitar dengan umur di bawah lima tahun.

"Kami masih menelusuri. Saya masih koordinasi dengan (dokter) neurologi anak," katanya.

Baca juga: Ada 6 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut di Sumsel, 2 Meninggal dan 1 Sembuh

Kemudian, terdapat satu pasien yang masih dirawat dan terindikasi mengalami gangguan ginjal atipikal atau belum diketahui penyebabnya.

"Yang satu dirawat sekarang kita curigai atipikal, yang obat-obatan dicurigai menjadi penyebab sudah kita kirim datanya ke Kemenkes," katanya.

Pihak RSSA bekerja sama dengan Satreskrim Polresta Malang Kota untuk ikut menelusuri obat-obatan anak yang berbahaya.

"Mereka ingin membantu kita untuk menelusuri terkait obat-obatan," katanya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, saat ini ada 3 pasian kasus gangguan ginjal anak di Kota Malang. Dua pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia.

Baca juga: Jenazah Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Lahan Kosong Kota Malang

Pemkot Malang juga akan melakukan sosialisasi sesuai Surat Edaran dari BPOM dan Kemenkes terkait larangan penjualan obat-obat berbahaya untuk anak.

"Tinggal menyosialisasikan, saya kira sosialisasi ada dua hal, masyarakat tidak membiasakan membeli itu, dan dari apotek kita cegah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Bus Jurusan Bojonegoro-Surabaya Terguling, 2 Orang Tewas

Surabaya
Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Tak Kuat Menanjak, Bus Terguling di Malang, 5 Orang Luka Berat

Surabaya
PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

PDI-P dan PKB Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Malang

Surabaya
Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Kecelakaan Beruntun di Jalur Jember-Banyuwangi, Truk Tabrak Pemotor hingga Tewas

Surabaya
Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Tolak Posisi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Khofifah Pilih Maju Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Pentingnya Peran Guru dalam Menjaga Toleransi Antarumat Beragama

Surabaya
Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Unesa Tawarkan Beasiswa S2 dan Posisi Dosen ke Marselino Ferdinan Usai Tampil Bagus di Timnas U-23

Surabaya
Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Manajer Koperasi Diadili karena Gelapkan Uang Nasabah Rp 14 M di Banyuwangi

Surabaya
Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Pria di Gresik Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan 2 Anak Tiri

Surabaya
Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Ramai Hajatan Pernikahan di Sidoarjo, Tamu Undangan Diberi Kasur Lipat

Surabaya
9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

9 Remaja Ditangkap usai Culik dan Aniaya Pemuda di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com