Salin Artikel

3 Pasien Anak Meninggal karena Gagal Ginjal di RSSA Kota Malang

Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSSA, Syaifullah Asmiragani mengatakan, tidak semua anak yang meninggal bisa dikatakan mengalami gangguan ginjal atipikal atau gagal ginjal akut misterius.

Sebab, dari tiga pasien anak yang meninggal sudah ada yang diketahui penyebabnya.

"Ada penyakit yang melatarbelakangi. Ada penyakit lain yang komplikasinya ke ginjal. Jadi itu belum bisa dikatakan semuanya masuk golongan atipikal," kata Syaifullah Asmiragani pada Senin (24/10/2022).

Syaifullah menjelaskan, tiga pasien tersebut di antaranya berasal dari Sidoarjo dan Blitar dengan umur di bawah lima tahun.

"Kami masih menelusuri. Saya masih koordinasi dengan (dokter) neurologi anak," katanya.

Kemudian, terdapat satu pasien yang masih dirawat dan terindikasi mengalami gangguan ginjal atipikal atau belum diketahui penyebabnya.

"Yang satu dirawat sekarang kita curigai atipikal, yang obat-obatan dicurigai menjadi penyebab sudah kita kirim datanya ke Kemenkes," katanya.


Pihak RSSA bekerja sama dengan Satreskrim Polresta Malang Kota untuk ikut menelusuri obat-obatan anak yang berbahaya.

"Mereka ingin membantu kita untuk menelusuri terkait obat-obatan," katanya.

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, saat ini ada 3 pasian kasus gangguan ginjal anak di Kota Malang. Dua pasien sembuh dan satu pasien meninggal dunia.

Pemkot Malang juga akan melakukan sosialisasi sesuai Surat Edaran dari BPOM dan Kemenkes terkait larangan penjualan obat-obat berbahaya untuk anak.

"Tinggal menyosialisasikan, saya kira sosialisasi ada dua hal, masyarakat tidak membiasakan membeli itu, dan dari apotek kita cegah," kata dia.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/25/130316478/3-pasien-anak-meninggal-karena-gagal-ginjal-di-rssa-kota-malang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke