Dalam lomba cipta lagu bertema pendidikan, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" ciptaan Sartono memenangkan kompetisi mengalahkan ratusan peserta lainnya.
Uniknya, lagu "Hymne Guru" ciptakan Sartono dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas karena keterbatasan alat musik pada masa itu.
Sejak saat itu, lagu ini akan selalu dikumandangkan pada setiap peringatan Hari Guru Nasional.
Pencipta lagu "Hymne Guru" adalah Sartono, seorang mantan guru seni musik dari sebuah sekolah yayasan swasta di Madiun.
Seperti dilansir dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, pria kelahiran Madiun, 29 Mei 1936 ini mempelajari musik secara otodidak.
Menariknya, Sartono adalah satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun pada tahun 1978.
Walaupun penghasilannya dari pekerjaannya sebagai guru sangat pas-pasan, namun hal itu tidak menghalangi kecintaannya pada musik.
Beruntung, Sartono memenangkan lomba cipta lagu bertema pendidikan yang bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980.
Selain mendapat hadiah sejumlah uang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia juga dikirim ke Jepang untuk studi banding.
Perhatiannya Sartono dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuatnya diganjar penghargaan dari Mendikbud Yahya Muhaimin.
Pasca bencana Tsunami tahun 2004, Sartono juga sempat diminta oleh TNI Angkatan Darat untuk menghibur dan memberi semangat para guru di Aceh.
Sartono meninggal dunia pada 1 November 2015, dan dimakamkan di Madiun yang juga menjadi tempat kelahirannya.
Sumber:
gramedia.com
hai.grid.id
sonora.id
megapolitan.kompas.com (Penulis : Jessi Carina | Editor: Kristyarini)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.