Salin Artikel

Lirik Hymne Guru, Lengkap dengan Makna, Sejarah, dan Biografi Penciptanya

KOMPAS.com - Lagu "Hymne Guru" adalah lagu nasional yang diciptakan oleh Sartono, seorang mantan guru musik kelahiran Madiun.

Lagu ini bertema pujian atas jasa dan pengabdian para guru dalam mendidik generasi muda dan perannya membangun masa depan bangsa.

Lagu "Hymne Guru" biasanya dikumandangkan saat peringatan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November.

Berikut adalah lirik lagu "Hymne Guru" dengan perubahan syair terbaru:

Lirik Lagu "Hymne Guru"

Terpujilah wahai ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu

Engkau bagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa pembangun insan cendekia

Makna Lagu "Hymne Guru"

Makna mendalam lagu "Hymne Guru" berkaitan dengan peran guru dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Bait pertama bermakna pujian dan rasa terima kasih atas jasa dan pengabdian guru yang tidak akan pernah terlupakan.

Bait kedua bermakna peran guru dalam memberikan pendidikan pada generasi muda bagai pahlawan yang turut membangun bangsa.

Sebagai catatan, sejak tahun 2006 telah terjadi perubahan lirik pada bait terakhir lagu "Hymne Guru" dari “tanpa tanda jasa” menjadi “pembangun insan cendekia”.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com, lirik "tanpa tanda jasa" justru terkesan mengurangi pentingnya profesi guru mengingat perannya yang begitu besar.

Maka keputusan untuk menggantinya dengan kalimat "pembangun insan cendekia" akan membuat profesi guru terangkat dan mulia.

Perubahan lirik lagu "Hymne Guru" ini diatur dalam surat edaran PGRI Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007.

Sejarah Lagu "Hymne Guru"

Dilansir dari laman Gramedia, sejarah lagu "Hymne Guru" berawal dari momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980.

Dalam lomba cipta lagu bertema pendidikan, lagu "Hymne Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" ciptaan Sartono memenangkan kompetisi mengalahkan ratusan peserta lainnya.

Uniknya, lagu "Hymne Guru" ciptakan Sartono dengan bersiul sambil menuliskan nadanya ke dalam kertas karena keterbatasan alat musik pada masa itu.

Sejak saat itu, lagu ini akan selalu dikumandangkan pada setiap peringatan Hari Guru Nasional.

Biografi Sartono, Pencipta Lagu "Hymne Guru"

Pencipta lagu "Hymne Guru" adalah Sartono, seorang mantan guru seni musik dari sebuah sekolah yayasan swasta di Madiun.

Seperti dilansir dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana, pria kelahiran Madiun, 29 Mei 1936 ini mempelajari musik secara otodidak.

Menariknya, Sartono adalah satu-satunya guru seni musik yang bisa membaca not balok di wilayah Madiun pada tahun 1978.

Walaupun penghasilannya dari pekerjaannya sebagai guru sangat pas-pasan, namun hal itu tidak menghalangi kecintaannya pada musik.

Beruntung, Sartono memenangkan lomba cipta lagu bertema pendidikan yang bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional pada tahun 1980.

Selain mendapat hadiah sejumlah uang, Sartono bersama sejumlah guru teladan lainnya di seluruh Indonesia juga dikirim ke Jepang untuk studi banding.

Perhatiannya Sartono dalam dunia pendidikan dan pengabdiannya sebagai guru membuatnya diganjar penghargaan dari Mendikbud Yahya Muhaimin.

Pasca bencana Tsunami tahun 2004, Sartono juga sempat diminta oleh TNI Angkatan Darat untuk menghibur dan memberi semangat para guru di Aceh.

Sartono meninggal dunia pada 1 November 2015, dan dimakamkan di Madiun yang juga menjadi tempat kelahirannya.

Sumber:
gramedia.com  
hai.grid.id 
sonora.id  
megapolitan.kompas.com (Penulis : Jessi Carina | Editor: Kristyarini) 

https://surabaya.kompas.com/read/2022/10/23/203255278/lirik-hymne-guru-lengkap-dengan-makna-sejarah-dan-biografi-penciptanya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke