Makna perayaan Yadnya Karo adalah sebagai perlambang asal mula kelahiran manusia yang diciptakan Sang Hyang Widiwasa melalui perkawinan dua orang jenis manusia yakni pria dan perempuan.
Warga Suku Tengger di lereng Gunung Bromo juga mengenal ritual atau tradisi unan–unan.
Istilan unan–unan berasal dari kata tuno yang artinya berkurang yang berkaitan dengan jumlah hari dalam penanggalan Suku Tengger.
Umumnya setiap bulan memiliki 30 hari, sementara, pada bulan tertentu akan hanya memiliki 29 hari. Sehingga jika dijumlah terdapat selisih antara lima hingga enam hari dalam setahun.
Untuk melengkapi kekurangan tersebut, selisih hari itu dimasukkan ke dalam Bulan Dhesta atau bulan kesebelas yang hanya ada dalam penanggalan tiap lima tahun sekali.
Sehingga pada Bulan Dhesta tiap lima tahun sekali warga Suku Tengger menggelar ritual unan–unan untuk membersihkan desa supaya selamat dari malapetaka.
Sumber:
pasuruankab.go.id
probolinggokab.go.id
gramedia.com
tribunnews.com
kompas.com (Penulis : Kistin Septiyani, Andi Hartik | Editor : Anggara Wikan Prasetya, Dino Oktaviano)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.