Apalagi, rakit sederhana yang ditumpangi pria itu hampir menabrak tiang penyangga jembatan lama. Namun dia masih mencoba bertahan di atasnya.
Pria setengah baya itu baru memutuskan melompat ke sungai, meski arus tengah deras, saat rakit akan menabrak tiang Jembatan Brawijaya, yang ada di samping jembatan lama.
"Dia melompat ke sungai lalu meraih drum yang mengapung," ujarnya.
Baca juga: 2 Warga Kediri Ditemukan Tewas di Sungai, Korban Diduga Terpeleset
Pada drum itu, kata dia, pria tersebut berpegangan erat dan terus terbawa arus sungai terbesar kedua di Jawa Timur.
Para petugas saat itu tidak tinggal diam. Namun saat itu penerjunan personel ke dalam sungai tidak memungkinkan, sehingga petugas mengikutinya dari jalur darat.
"Sebenarnya masyarakat yang ada di hulu, termasuk para operator perahu tambang juga sudah berupaya menolongnya dengan melemparkan tali, tapi tidak berhasil," ungkap Zaenal.
Dengan drumnya itu, sedikit demi sedikit dia akhirnya bisa menghindari derasnya arus.
Tepatnya di sekitaran Jembatan Semampir, yang berjarak beberapa ratus meter dari Jembatan Brawijaya, pria itu bisa keluar dari sungai.
Pria tersebut langsung disambut oleh tim relawan, terutama dari elemen Wana Rescue, yang sejak awal mengikutinya dari darat. Lalu mengevakuasinya ke tempat aman.
"Saat itu kondisinya sehat, tidak ada luka. Hanya menggigil saja," lanjut Zaenal.
Setelah evakuasi dan pemberian asupan makanan, petugas kemudian mengantarkan Wandi pulang ke rumahnya malam itu juga.
"Kami antar dengan membawa tiga drum hasil mulungnya itu," pungkas Zaenal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.