Di Kecamatan Sutojayan, kata dia, banjir merendam hampir seluruh wilayah dengan ketinggian antara 50 sentimeter hingga 1 meter.
Ivong mengatakan pihaknya masih terus membantu evakuasi warga ke pengungsian atau ke rumah saudara mereka yang lebih aman. Evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet.
"Kami evakuasi semuanya, manula, perempuan hingga bayi berusia 7 hari," ujarnya.
Baca juga: Imbas Truk Tangki Terguling, Jalan Lintas Blitar-Malang Ditutup 16 Jam, Ini kata Polisi
Ivong mengatakan banjir terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai terutama Sungai Kedung Unut yang menerima pasokan air dari hulu.
"Kelurahan Sutojayan paling parah karena memang ini daerah cekungan," ujarnya.
Menurut Ivong, rendaman air di wilayah Sutojayan dan sekitarnya akan butuh waktu cukup lama untuk surut karena Bendungan Serut Sungai Brantas juga meluap.
Ditambah lagi hujan masih mengguyur.
"Padahal buangan air dari Sutojayan ini ke sana, ke Sungai Brantas di sekitar Bendungan Serut," jelasnya merujuk pada bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Baca juga: Risma Serahkan Bantuan bagi Korban Tragedi Kanjuruhan asal Blitar, Data Kembali Bermasalah
Pantauan Kompas.com di lokasi, belum ada tanda-tanda hujan berhenti meskipun curah hujan tidak lagi tinggi.
Sejumlah gang-gang di area pemukiman warga ditutup menggunakan bambu atau balok kayu dengan penjagaan dari warga.
Selain faktor keamanan karena banyak rumah yang ditinggalkan penghuninya yang mengungsi, penutupan gang juga dimaksudkan agar kendaraan tak melintas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.