RA baru bisa menghubungi pihak keluarga pada Jumat (14/10/2022). Saat itu juga Ade bertolak ke alamat yang diinformasikan adiknya di kawasan Kecamatan Dampit.
"Namun, saat itu pelaku sudah tidak ada di lokasi," katanya.
Mendengar cerita RA, bahwa ia dibawa pelaku dari Stadion Kanjuruhan dalam kondisi tidak sadarkan diri, Ade pun emosi.
Baca juga: Basuki: Kami Akan Desain Ulang dan Rehab Total Stadion Kanjuruhan Malang
Ia mengajak teman-temannya mencari tahu keberadaan pelaku. Berkali-kali ia menghubungi pelaku, namun tidak kunjung mendapat jawaban.
Sampai akhirnya ia menemukan ponsel milik adiknya dijual oleh terduga pelaku di media sosial Facebook.
"Saya berpura-pura hendak membeli ponsel yang dijual pelaku, dan memancingnya untuk COD. Pelaku pun mau, dan langsung kami tangkap. Kami sudah menyiapkan tali untuk mengikat pelaku," terangnya.
Baca juga: Penyebab Ade Armando Dilaporkan ke Polresta Malang Kota oleh Koordinator Aremania
Sebelum melakukan penangkapan, keluarga RA sudah lebih dulu melaporkan kejadian itu ke kepolisian. Sehingga pada saat berhasil dijemput paksa, pelaku langsung dibawa ke Polres Malang.
"Di tengah perjalanan, pelaku kami tanyai dan mengaku kalau ia memang sudah mencabuli adik saya," tutur dia.
Berdasarkan informasi, pelaku merupakan seorang residivis kasus pencurian kendaraan bermotor.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang, AKP Donny K Bara'langi membenarkan kejadian itu. Hari ini, Senin (17/10/2022) akan dilakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku.
"Informasi detailnya belum tahu. Baru hari ini akan kami periksa," katanya melalui sambungan telepon, Senin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang