Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sopir Truk di Jombang yang Alami Kebutaan, Tak Dapat Bantuan meski Hidup Sebatang Kara

Kompas.com - 05/10/2022, 05:30 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Tak Peroleh Bantuan

Menjalani kehidupan dengan kondisi mata buta, Asnan mengaku hanya bisa pasrah. Harapan untuk sembuh terpaksa dipendam karena terbatasnya gerak maupun biaya.

"Kalau ada yang ngajak (berobat) dan ada biaya, ya berangkat. Ingin sembuh, pastinya saya ingin sembuh, tapi kan harus ada yang menemani (berobat) dan ada biaya," kata Asnan.

Semenjak bercerai, Asnan menjalani kehidupannya sendirian, di rumah yang dibangun dari hasil kerja keras sebagai sopir beberapa tahun lalu. Untuk makan, dirinya hanya bisa dengan mengandalkan belas kasih kerabat dan tetangganya.

Meski hidup sebatang kara, Asnan mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, dari berbagai program jaminan pengaman sosial yang disediakan untuk warga miskin.

"Bantuan apa, selama ini ya hanya dikirimi sama kakak dan adik-adik. Gak dapat dari pemerintah ya gak apa-apa," ujar dia.

Sri Ainun (45), kakak Asnan mengungkapkan, sejak ditinggal cerai oleh istrinya, Asnan tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, baik BPNT maupun program lainnya.

"Selama ini ya gak dapat (bantuan) apa-apa. Waktu (Pandemi) corona saja gak dapat, padahal waktu itu banyak yang dapat," kata Sri Ainun.

Baca juga: Remaja 17 Tahun Aremania Asal Jombang Ikut Jadi Korban di Kanjuruhan, Ratusan Orang Melayat

Terkendala Administrasi

Kepala Desa Menganto Yunus Ardiansyah mengungkapkan, Asnan merupakan warganya yang mengalami kebutaan mata sejak sembilan tahun lalu.

Asnan, sebut dia, diketahui memang tinggal sendirian sejak bercerai dengan istrinya. Adapun sang mantan istri, telah pindah ke rumah lain tetapi masih berada di desa yang sama.

Yunus mengatakan, salah satu warganya itu tidak ter-cover dalam program perlindungan sosial dari pemerintah karena terkendala administrasi.

Keluarga Asnan, jelas dia, sebenarnya telah rutin menerima bantuan dari pemerintah berupa Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), hingga tahun ini.

Namun, bantuan tersebut diterimakan kepada mantan istri Asnan, karena masih tercatat dalam satu kartu keluarga, meski keduanya telah bercerai.

Menanggapi keluhan Asnan, Pemerintah Desa Menganto telah mengusulkan nama Asnan untuk masuk ke dalam data penerima program perlindungan sosial, awal 2022.

Proses tersebut, diawali dengan pembuatan KK yang terpisah antara Asnan dengan mantan istrinya.

"Sudah kami usulkan ke Dinsos dan Kemensos, semoga tahun depan sudah ter-cover," kata Yunus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Gembiranya Warga Tulungagung Usai Timnas Menang dari Korsel, Ceburkan Diri ke Kolam

Surabaya
Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Cerita Penghulu di Lumajang Seberangi Banjir Lahar Semeru demi Nikahkan Warga: Saya Doa Terus

Surabaya
Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Cekcok Urusan Cucu dan Arisan, Kakek 64 Tahun di Tuban Bunuh Istrinya lalu Coba Akhiri Hidup

Surabaya
Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Kesaksian Pedagang soal Tawuran Tewaskan 1 Pemuda di Wonokusumo: 100-an Remaja Bawa Senjata

Surabaya
Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Setor Rp 65 Juta demi Dipekerjakan ke Inggris, Warga Madiun Diduga Ditipu dan Lapor Polisi

Surabaya
Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Oknum Polisi di Tulungagung Diduga Terlibat Penyalahgunaan Narkoba

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com