Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukardi Mengaku Tak Bisa Tidur pada Malam Saat Putrinya Tewas di Stadion Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 20:55 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Duka masih menyelimuti kediaman Hidayatus Tsaniah (24) di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur.

Hidayatus adalah salah satu korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Baca juga: Seorang Warga Gresik Turut Jadi Korban Meninggal Dunia Tragedi Kanjuruhan

Sukardi, ayah dari almarhumah Hidayatus Tsaniah bercerita, di malam saat putrinya meninggal, dia merasa tak tenang hingga tak bisa tidur.

Benar saja, dini hari, Sukardi mendapat telepon dari seorang teman putrinya yang mengabarkan, putrinya meninggal di Stadion Kanjuruhan.

"Entah kenapa, malam itu saya tidak bisa tidur. Sekitar jam 01.00 WIB, saya ditelepon oleh teman anak saya yang mengabarkan, kalau anak saya meninggal dunia saat menonton pertandingan Arema," kata Sukardi, sembari menundukkan kepala pilu, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Kapolres Malang dan 9 Komandan Brimob Dicopot, Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan

Mendapat kabar tersebut, Sukardi sempat hendak berangkat ke Malang untuk menjemput jenazah Hidayatus.

Namun oleh beberapa kerabatnya, Sukardi dicegah supaya mengurungkan niat tersebut dengan alasan keamanan, seperti ketakutan mengenai bakal adanya sweeping kendaraan.

"Setelah kami tunggu, jenazah anak saya akhirnya datang diantar mobil ambulans sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu pagi hari," tutur Sukardi.

 

Wabup takziah

Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah pun berempati dan bertakziah ke rumah duka, Senin (3/10/2022).

"Kami sangat kaget, ketika mendengar kabar ada ratusan korban jiwa dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Lebih mengagetkan lagi, ternyata ada satu korban jiwa dari Gresik," ujar Bu Min, sapaan Aminatun Habibah, saat takziyah ke rumah duka, Senin.

Menurut informasi yang didapat Bu Min dari cerita pihak keluarga, korban telah menyelesaikan bangku kuliah di program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Malang (Unisma).

Selain itu, almarhumah juga merupakan alumni Pondok Pesantren Mambaul Ihsan, Ujungpangkah.

Baca juga: Kisah Mereka yang Pulang dari Stadion Kanjuruhan Malang...

Bu Min berharap, pihak keluarga dapat ikhlas serta tabah dalam menghadapi peristiwa duka yang menimpa.

"Kami mendoakan, semoga amal ibadah almarhumah Hidayatus Tsaniah diterima di sisi Allah SWT. Dan pihak keluarga dapat sabar dan tabah, dalam menghadapi peristiwa duka ini," ucap Bu Min.

Bu Min lantas terkenang semasa muda, karena saat masih remaja dirinya juga seorang suporter sepak bola.

Kala itu, Bu Min kerap menyaksikan saat ada pertandingan Persegres maupun Petrokimia Putra di stadion.

"Kehadiran suporter untuk memberikan dukungan kepada tim sepak bola di stadion tidak bisa disalahkan, sebab saya juga pernah merasakan jadi suporter. Bahkan, saya pernah berangkat ke Jakarta untuk mendukung tim sepak bola Gresik," kata Bu Min.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Museum Panji di Malang: Sejarah, Koleksi, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Respons Bobby Saat Disinggung soal Menantu Presiden Usai Terima Satyalancana

Surabaya
Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Beredar Pesan Bupati Lamongan Minta Uang, Diskominfo: Penipuan

Surabaya
Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Jaksa Tuntut Penjara 4-5 Tahun untuk 16 Pelaku Pengeroyokan Santri hingga Tewas di Blitar

Surabaya
Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Pura-pura Sewa Kamar, Pelaku Curanmor Beraksi di Kos Kota Malang

Surabaya
Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha, Khofifah: untuk Warga Jatim

Surabaya
Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Terima Satyalancana, Bupati Banyuwangi Klaim Sudah Turunkan Kemiskinan

Surabaya
6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

6 Pria Perampok Rumah Pegawai Koperasi di Malang Jadi Tersangka, 4 Ditangkap dan 2 Buron

Surabaya
Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Dalam Sehari, Dua Rumah dan Satu Indekos di Kota Malang Kemasukan Ular

Surabaya
Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Ditanya soal Status Bupati Sidoarjo, Mendagri: Semua yang Tersangka Akan Dinonaktifkan

Surabaya
Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Mantan Wabup Bondowoso Ikut Penjaringan Calon Bupati Blitar melalui PDI-P

Surabaya
Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Mendagri: Mas Gibran Tak Dapat Satyalancana, tapi Penghargaan Lain

Surabaya
Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Banjir Lahar Semeru Kembali Menerjang, 11 Rumah Terdampak

Surabaya
Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Usai Cekik Istrinya, Suami di Tuban Datangi Kantor Polisi dan Minta Izin Menginap

Surabaya
Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Gibran Tak Hadiri Penyematan Penghargaan Satyalancana di Surabaya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com