MADIUN, KOMPAS.com- Sebuah truk bermuatan tebu terguling di ruas Jalan Ring Road Barat, Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (24/8/2022) malam.
Kecelakaan itu dipicu lantaran truk membawa muatan tebu melebihi kapasitas.
Baca juga: Bermodal Katapel, Pria Ini Selundupkan Narkoba ke Lapas Pemuda Madiun
Tak hanya itu, tujuh ton tebu yang dimuat pun tumpah berserakan di jalanan setelah kecelakaan tunggal itu terjadi.
Bahkan badan truk dan tumpahan tebu menutupi separuh ruas jalan Ring Road Barat Kota Madiun.
Kasat Lantas Polres Madiun Kota, AKP Dwi Jatmiko yang dikonfirmasi Kamis (25/8/2022) menyatakan kecelakaan terjadi lantaran pengemudi truk kehilangan kontrol saat melewati tikungan tajam di lokasi kejadian.
Baca juga: Saat Kasat Lantas Madiun Berpelukan dengan Wartawan yang Sempat Dituding Lecehkan Istrinya
"Kecelakaan itu terjadi karena sopir tidak dapat menguasai laju kendaraan yang membawa muatan tebu melebihi kapasitas saat melintas jalan menikung tajam," ujar Dwi.
Dwi menuturkan kecelakaan itu bermula saat truk yang dikemudikan DI melaju dari arah Ngawi menuju Kota Madiun.
Baca juga: Kasus Istri Kasat Lantas Terpegang Wartawan di Madiun Berakhir Damai
Truk pengangkut tebu itu rencananya hendak mengirim tebu ke Pabrik Gula Rejoagung yang berada di Kota Madiun.
Namun setibanya di lokasi kejadian, sopir hilang kendali saat truk melewati tikungan dengan sedikit tanjakan. Akibatnya truk terguling ke kiri dan muatan tebu tumpah ke jalan raya.
Kecelakaan itu mengakibatkan pengemudi truk mengalami luka-luka. Setelah kejadian, sopir dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Baca juga: 590 Petani Diperiksa Maraton Terkait Kasus Korupsi Pupuk Bersubsidi di Madiun
Santoso, rekan korban menduga pengemudi truk belum menguasai medan sehingga kehilangan kontrol saat melewai tikungan.
Padahal semestinya saat melewati tikungan kecepatan kendaraan harus dikurangi. Terlebih saat itu truk mengangkut beban tujuh ton tebu basah.
"Sopir baru pertama kali lewat jalan ini. Jadi bisa jadi kaget karena belum hafal medan jalannya," demikian Santoso.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.