LUMAJANG, KOMPAS.com - Aktivitas jual beli hewan di pasar hewan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sudah dibuka setelah sempat ditutup akibat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pantauan Kompas.com di Pasar Hewan Jogotrunan, pasar hewan terbesar di Lumajang itu sudah beroperasi kembali. Pedagang sapi mulai berdatangan. Aktivitas jual beli sapi masih lengang, tidak seramai sebelumnya.
Kepala Pasar Hewan Jogotrunan Lumajang, Darsun mengatakan, aktivitas jual beli sapi mengalami penurunan drastis dibanding sebelum adanya wabah PMK.
Baca juga: PRT di Bangkalan Kabur Usai Curi Uang Majikan, Pelaku Ditangkap di Lumajang
“Sekarang sepi, turun sampai 60 persen. Sebelum PMK bisa sampai 700 ekor sapi yang masuk, sekarang cuma 250-an,” kata Darsun di Pasar Hewan Jogotrunan, Jumat (12/8/2022).
Menurut Darsun, selain wabah PMK yang masih menghantui, tidak adanya pembeli dari luar kota membuat aktivitas niaga sepi.
Baca juga: Jalur Perbukitan Piket Nol Longsor, Akses Lumajang-Malang Terapkan Buka Tutup
Padahal, sapi-sapi dari Lumajang biasanya menjadi rujukan pedagang luar Lumajang seperti Surabaya dan Gresik.
"Pembeli dari luar kota tidak ada, biasanya kebanyakan dari Surabaya, karena tidak ada jadi aktivitasnya juga sepi," tambahnya.
Sementara itu, Rozikin, salah satu peternak dari Kecamatan Yosowilangun mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini.
Saran dari Satuan Tugas PMK untuk melakukan transaksi jual beli secara online menurutnya tidak efektif. Sebab, calon pembeli kurang meminati cara tersebut.
“Pernah nyoba buat jual online, sudah saya videokan kondisi sapinya, tapi tetap saja enggak ada yang berani ambil. Mereka terbiasa melihat langsung wujud sapinya,” pungkas Rozikin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.