LUMAJANG, KOMPAS.com - Jalur perbukitan piket nol di Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur longsor, Jumat (12/8/2022).
Longsor terjadi di jalan penghubung Lumajang-Malang tepatnya pada kilometer 56, 57, dan 58.
Sebelum kejadian, kawasan perbukitan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi mulai pukul 22.00 WIB.
"Setelah subuh dapat informasi bahwa telah terjadi longsor di piket nol, memang semalaman hujan cukup deras di sana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang Patria Dwi Hastiadi di kantornya, Jumat.
Baca juga: Kisah Sukar, Pria Lulusan SD di Lumajang Beromzet Rp 500 Juta Sebulan dari Usaha Logam
Informasi yang didapat, langsung ditanggapi BPBD dengan menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) ke lokasi bencana.
Dibantu personel dari Koramil, Polsek Candipuro, dan warga setempat mereka berupaya membersihkan runtuhan tanah yang menutupi jalan dengan peralatan manual.
Namun banyaknya material tanah yang memenuhi jalan membuat tim kesulitan dan meminta bantuan alat berat dari PT Adhi Karya yang sedang melangsungkan pembangunan Jembatan Gladak Perak.
"Tadi dibantu alat berat dari PT Adhi Karya karena runtuhan tanahnya sangat banyak, sekarang masih proses pembersihan," tambahnya.
Baca juga: Kebakaran Lahap Rumah dan Kandang Warga Lumajang, 10 Ekor Kambing Ludes
Beruntung, longsor terjadi dini hari dan tidak ada kendaraan warga yang melintas sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Namun, longsor menyebabkan jalur Lumajang-Malang via Piket Nol macet.
"Selama masa penanganan, arus lalu lintas sementara menggunakan sistem buka tutup," tuturnya.
Lebih lanjut, Patria mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat melewati jalur perbukitan piket nol. Utamanya, saat cuaca sedang mendung dan hujan.
Sebab, jalan nasional yang membelah perbukitan ini memang rawan longsor.
"Sepanjang jalan piket nol memang daerah rawan longsor, untuk itu kami imbau kepada seluruh masyarakat khusunya para pengguna jalan yang akan melintas jalur piket nol agar selalu waspada terutama saat cuaca ekstrem," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.