PONOROGO, KOMPAS.com- Siswa SDN 4 Gelangkulon, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur terpaksa menumpang belajar di sekolah Minggu Buddha, lantaran atap gedung di lima ruang kelas sekolah itu nyaris roboh.
Kepala Sekolah SDN 4 Gelangkulon, Muhammad Fatah Yasin menyatakan, lima ruang kelas di gedung sekolahnya tidak dapat digunakan sebagai kegiatan belajar dan mengajar sejak tiga tahun lalu.
“Mulai awal tahun 2020, pembelajaran siswa sementara diungsikan ke gedung sekolah Minggu Buddha,” ujar Fatah, Selasa (26/7/2022).
Baca juga: Kakek 55 Tahun di Ponorogo Tewas Terpanggang Saat Rumahnya Terbakar
Ia khawatir, bila tetap dipaksakan belajar di gedung lama, siswa akan menghadapi risiko besar. Terlebih kondisi atap gedung sekolah itu sudah rusak hingga nyaris roboh.
Fatah menyebutkan, satu gedung yang rusak itu meliputi ruang kelas IV, kelas V, kelas VI dan bekas kantor guru.
Tak hanya itu ruang perpustakaan dan ruang UKS juga rusak.
Baca juga: Sejumlah Atap Ruang SD di Rembang Ambrol karena Dimakan Rayap
Menurut Fatah, jumlah siswa yang diungsikan untuk kegiatan belajar dan mengajar sebanyak 18 orang.
Para siswa terpaksa dipindahkan tempat belajarnya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan.
”Temboknya masih bagus. Tetapi atap dan lantainya yang sudah rusak,” jelas Fatah.
Baca juga: Kronologi Bocah Terbakar akibat Jajanan Ciki Kebul di Ponorogo, Korban Derita Luka Bakar 30 Persen