Salin Artikel

Atap Gedung Sekolah Nyaris Roboh, Siswa SDN di Ponorogo Terpaksa Mengungsi untuk Belajar

Kepala Sekolah SDN 4 Gelangkulon, Muhammad Fatah Yasin menyatakan, lima ruang kelas di gedung sekolahnya tidak dapat digunakan sebagai kegiatan belajar dan mengajar sejak tiga tahun lalu.

“Mulai awal tahun 2020, pembelajaran siswa sementara diungsikan ke gedung sekolah Minggu Buddha,” ujar Fatah, Selasa (26/7/2022).

Ia khawatir, bila tetap dipaksakan belajar di gedung lama, siswa akan menghadapi risiko besar. Terlebih kondisi atap gedung sekolah itu sudah rusak hingga nyaris roboh.

Fatah menyebutkan, satu gedung yang rusak itu meliputi ruang kelas IV, kelas V, kelas VI dan bekas kantor guru.

Tak hanya itu ruang perpustakaan dan ruang UKS juga rusak.

Menurut Fatah, jumlah siswa yang diungsikan untuk kegiatan belajar dan mengajar sebanyak 18 orang.

Para siswa terpaksa dipindahkan tempat belajarnya agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan.

”Temboknya masih bagus. Tetapi atap dan lantainya yang sudah rusak,” jelas Fatah.


Terakhir, gedung sekolah itu direhab pada tahun 2008 lalu.

Kendati mendapatkan fasilitas pinjaman gedung yang bagus di sekolah Minggu milik umat Buddha namun proses KBMnya mengalami kendala.

Pasalnya, jarak antara sekolah induk dan gedung sekolah pinjaman sekitar 100 meteran.

Untuk itu para guru kerap bolak-balik dari gedung induk sebelum mengajar dan pulang sekolah.

”Sulit koordinasinya karena harus bolak-balik. Apalagi kegiatannya terpisah dan harus ke sini kalau ada kegiatan bersama,” jelas Fatah.

Fatah berharap Pemkab Ponogoro segera memperbaiki gedung sekolah SDN 4 Gedungkulon agar kegiatan belajar dan mengajar nyaman dan aman.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/07/26/092244978/atap-gedung-sekolah-nyaris-roboh-siswa-sdn-di-ponorogo-terpaksa-mengungsi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke